Saham energi masih membebani bursa Jepang



TOKYO. Bursa Jepang masih memerah pada penutupan pasar hari ini (7/1). Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 15.00 waktu Tokyo, indeks Topix turun 0,1% menjadi 1.359,80. Dengan demikian, dalam tiga hari transaksi pertama tahun ini, indeks acuan Jepang tersebut sudah anjlok 3,4%!

Sedangkan indeks Nikkei 225 Stock Average tak banyak mencatatkan perubahan di level 16.885,33.

Saham-saham berbasis energi masih menjadi penggerus bursa Jepang seiring merosotnya harga minyak dunia. Sekadar tambahan informasi, harga kontrak minyak West Texas Intermediate turun untuk hari kelima dengan penurunan 1,5% menjadi US$ 47,20 per barel.


Beberapa saham perusahaan eksplorasi minyak yang mencatatkan penurunan di antaranya Japan Drilling Co dan JX Holdings Inc yang masing-masing melorot setidaknya 2,3%. Selain itu, penurunan juga terlihat pada saham Ryohin Keikaku Co sebesar 9% setelah membukukan pendapatan yang tidak mencapai target.

Di sisi lain, saham-saham produsen mobil Jepang berhasil mendaki. Salah satu di antaranya yakni saham Toyota Motor Corp yang naik 1,5%. Sementara itu, Takata Corp naik 7% dan Sony Corp naik 5,3%.

"Investor memiliki kecemasan yang terlegitimasi terkait kecemasan pertumbuhan global. Namun, kekhawatiran utama masih menyangkut harga minyak yang terus merosot," jelas Nicholas Smith, strategist CLSA Ltd di Tokyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie