KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan saham PT Indosat Tbk (ISAT) pada perdagangan Rabu (9/1) mengalami kenaikan cukup tinggi sebesar 24,65% atau setara 445 poin ke level harga Rp 2.250. Kenaikan harga saham ini dipicu lantaran isu Viettel, operator telekomunikasi asal Vietnam akan mengakuisisi salah satu perusahaan telekomunikasi di Indonesia, dimana ISAT dikaitkan dengan hal tersebut. Selain itu, isu yang berkembang lagi adalah PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) yang justru akan diakuisisi. Sehingga isu merger kedua perusahaan kembali menguat. "Tidak benar Viettel akuisisi ISAT. Tidak ada rencana ISAT merger dengan FREN," kata Chris Kanter, Presiden Direktur ISAT, Rabu (9/1). Mino, analis Indo Premier Sekuritas mengatakan, isu semacam itu bisa menjadi sentimen positif bagi pergerakan saham ISAT, namun sebenarnya itu masih isu sehingga investor perlu menunggu konfirmasi dari pihak terkait. Untuk FREN, untuk saat ini sebenarnya pergerakan sahamnya masih cenderung bearish. "Kalau benar, dengan adanya investor baru tentunya ada harapan akan membaiknya kinerja perusahaan. Kemudian jika merger benar maka menjadi sentimen positif juga untuk FREN," ungkap Mino. Hal senada juga disampaikan oleh Analis OSO Sekuritas, Rifqiyati yang menilai sebaiknya investor menunggu kepastian dari ISAT dan FREN. Terkait isu akuisisi atau merger, jika memang benar maka apapun sahamnya biasanya akan disrespon melalui kenaikn harga secara signifikan.
Saham FREN meroket, begini rekomendasi analis pada saham telekomunikasi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan saham PT Indosat Tbk (ISAT) pada perdagangan Rabu (9/1) mengalami kenaikan cukup tinggi sebesar 24,65% atau setara 445 poin ke level harga Rp 2.250. Kenaikan harga saham ini dipicu lantaran isu Viettel, operator telekomunikasi asal Vietnam akan mengakuisisi salah satu perusahaan telekomunikasi di Indonesia, dimana ISAT dikaitkan dengan hal tersebut. Selain itu, isu yang berkembang lagi adalah PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) yang justru akan diakuisisi. Sehingga isu merger kedua perusahaan kembali menguat. "Tidak benar Viettel akuisisi ISAT. Tidak ada rencana ISAT merger dengan FREN," kata Chris Kanter, Presiden Direktur ISAT, Rabu (9/1). Mino, analis Indo Premier Sekuritas mengatakan, isu semacam itu bisa menjadi sentimen positif bagi pergerakan saham ISAT, namun sebenarnya itu masih isu sehingga investor perlu menunggu konfirmasi dari pihak terkait. Untuk FREN, untuk saat ini sebenarnya pergerakan sahamnya masih cenderung bearish. "Kalau benar, dengan adanya investor baru tentunya ada harapan akan membaiknya kinerja perusahaan. Kemudian jika merger benar maka menjadi sentimen positif juga untuk FREN," ungkap Mino. Hal senada juga disampaikan oleh Analis OSO Sekuritas, Rifqiyati yang menilai sebaiknya investor menunggu kepastian dari ISAT dan FREN. Terkait isu akuisisi atau merger, jika memang benar maka apapun sahamnya biasanya akan disrespon melalui kenaikn harga secara signifikan.