KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan penerbangan pelat merah, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) kini tengah didera katalis-katalis yang buruk dengan banyaknya kasus terkait dengan pemogokan karyawan dan juga kinerja perusahaan yang masih mencatatkan kerugian. Ditilik dari kinerja keuangannya, di sepanjang kuartal I-2018 ini, kerugian yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk GIAA mencapai US$ 65 juta. Kerugian GIAA menurun ketimbang rugi perusahaan di sepanjang kuartal I-2017 yang mencapai US$ 101 juta. Meski demikian, total liabilitas dari perusahaan ini terus saja membengkak. Jika dilihat dari laporan keuangan perusahaan di kuartal I-2018, total liabilitas perusahaan mencapai US$ 3,9 miliar atau naik dibandingkan dengan kuartal I-2017 yang mencapai US$ 3,7 miliar.
Saham Garuda Indonesia tak direkomendasikan beli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan penerbangan pelat merah, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) kini tengah didera katalis-katalis yang buruk dengan banyaknya kasus terkait dengan pemogokan karyawan dan juga kinerja perusahaan yang masih mencatatkan kerugian. Ditilik dari kinerja keuangannya, di sepanjang kuartal I-2018 ini, kerugian yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk GIAA mencapai US$ 65 juta. Kerugian GIAA menurun ketimbang rugi perusahaan di sepanjang kuartal I-2017 yang mencapai US$ 101 juta. Meski demikian, total liabilitas dari perusahaan ini terus saja membengkak. Jika dilihat dari laporan keuangan perusahaan di kuartal I-2018, total liabilitas perusahaan mencapai US$ 3,9 miliar atau naik dibandingkan dengan kuartal I-2017 yang mencapai US$ 3,7 miliar.