Saham gocap bertambah lagi, kapan bisa naik? Ini kata analis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penghuni jajaran saham gocap di Bursa Efek Indonesia bertambah banyak. Dari periode akhir Maret 2020 hingga Senin (29/6) ada penambahan LIMA saham gocap.

Kelima saham tersebut adalah PT Asia Pacific Investama Tbk (MYTX), PT Citatah Tbk (CTTH), PT Mahaka Media Tbk (ABBA), PT Kota Satu Properti Tbk (SATU), dan PT Saraswati Griya Lestari Tbk (HOTL).

Analis Senior CSA Research Institute, Reza Priyambada mengatakan, penurunan harga saham-saham tersebut tak lepas dari persepsi pelaku pasar terhadap emiten tersebut. Menurutnya, investor merespons hasil kinerja hingga prospek kinerja manajemen.


Baca Juga: Mau cuan dari saham dividen? Cek jadwal lengkap cum dividen tujuh saham pekan ini

"Ditambah dengan likuiditas yang dianggap tidak menarik di mata investor, sehingga secara perlahan satu per satu investor kian melepas saham-saham tersebut," ungkapnya ketika dihubungi Kontan, Selasa (29/6).

Dari kelima perusahaan yang masuk dalam jajaran saham gocap, Reza melihat hanya HOTL yang memiliki fundamental yang cukup baik. Meski mengalami kerugian, namun emiten ini bisa memangkas jumlah rugi yang harus ditanggungnya.

Dalam catatan Kontan, emiten perhotelan PT Saraswati Griya Lestari Tbk mengantongi pendapatan sebesar Rp 124,40 miliar sepanjang tahun 2019 atau tumbuh tipis dari pendapatan Rp 124,08 miliar pada 2018.

Perusahaan ini berhasil memangkas rugi 27,26% menjadi Rp 8,11 miliar pada 2019 dari rugi tahun sebelumnya Rp 11,15 miliar.

Lebih lanjut ia menjelaskan, apabila dari sisi fundamental sudah mulai stabil ada kembungkinan harga saham-saham ini dapat kembali merangkak naik secara bertahap.

Baca Juga: Jangan lewatkan cum dividen ASII, JPFA, TRIS, BELL, LIFE, MYOH, SPTO sepekan ke depan

"Karena kalau fundamentalnya belum membaik, namun harganya sudah naik maka akan dianggap gain trap oleh para investor," tambahnya.

Agar tak terjebak saham gocap, ia menyarankan pelaku pasar untuk fokus dalam mencermati fundamental dan volume perdagangan suatu saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli