Saham Goto Dijual Murah Dibawah Harga Pasar, Investor Perlu Jual atau Beli?



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Harga saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melorot tajam setelah berakhirnya masa lock up period pada 30 November 2022. Bahkan banyak investor menjual saham GOTO di bawah harga pasar setelah penurunan tersebut. Dengan penurunan harga saham GOTO ini, apakah sekarang saatnya untuk jual atau beli?

Harga saham GOTO pada perdagangan Jumat 2 Desember 2022 tak bergerak di level 132, turun 9 poin atau 6,38% dibandingkan sehari sebelumnya. Harga saham GOTO pun kembali berada dalam batas auto rejection bawah (ARB).

Walhasi, harga saham GOTO pada Jumat lalu pun tak berkutik. Selama lima hari berturut-turut saham GOTO tersungkur hingga menyentuh ARB.


Meski tak berkutik di pasar reguler selama perdagangan Jumat (2/12), saham GOTO ramai ditransaksikan di pasar negosiasi. Bahkan banyak investor jual saham GOTO dengan harga di bawah banderol resmi di bursa.

Tercatat, ada transaksi crossing GOTO di bawah harga reguler. Ada transaksi penjualan 8,24 miliar saham GOTO lewat jasa Mandiri Sekuritas di harga Rp 101 per saham. Dus, nilai total transaksi penjualan saham GOTO dengan harga murah ini mencapai Rp 831,89 miliar.

Baca Juga: Begini Prospek IHSG Akhir Tahun di Tengah Tekanan Saham GOTO

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Efek Indonesia Irvan Susandy menuturkan, ramainya transaksi GOTO di pasar negosiasi bukan karena diskon biaya transaksi bursa.

“Ada syarat-syarat tertentu untuk pemberian diskon transaksi di pasar negosiasi sebagaimana dalam surat edaran yang telah dikeluarkan,” kata Irvan, Jumat (2/12).

Irvan bilang pengajuan permohonan diskon biaya transaksi tidak bisa dilakukan oleh investor, yang bisa mengajukan adalah anggota bursa atau pihak sekuritas.

Rekomendasi saham GOTO

Direktur Equator Swarna Capital Hans Kwee menilai, saham GOTO yang memerah beberapa hari hari terakhir di tengah isu lock up period lebih didorong penjualan investor ritel. Investor lama dan yang membeli di waktu intial public offering (IPO) biasanya sudah memahami risiko bisnis dan punya horizon investasi yang lama.

“Sehingga, menjual saham teknologi di periode bunga mulai naik  dan cenderung tinggi adalah tidak tepat. Harga saat ini tidak optimal bagi investor karena masalah sentimen ekonomi. Investor yg lama berinvestasi di GOTO pasti lebih sabar menanti harga saham lebih optimal,” kata Hans’ dalam keterangannya, Jumat (2/12).

Meski harga saham GOTO menyentuh ARB, sejumlah investor tetap melakukan pembelian. Data RTI mencatat, broker favorit investor Asing JP Morgan aktif menampung saham GOTO hingga 500 juta lembar pada perdagangan Kamis (1/12).

Akumulasi juga ditunjukkan broker Mirae Sekuritas dan sekuritas lainnya. Pada perdagangan Kamis (1/12), investor Asing melakukan aksi jual dan beli hingga Rp1,8 triliun. Sisanya, dalam volume lebih kecil, dilakukan oleh investor domestik.  

Hans juga mengatakan investor baru yang membeli, pasti sudah melakukan evaluasi secara cermat termasuk potensi bisnis di masa yang akan datang sehingga mereka melihat penurunan harga saat ini bisa jadi sebuah momentum untuk akumulasi.

“Karena penurunan harga akan membuat saham yang punya fundamental bagus menjadi terlihat lebih menarik,” kata Hans.

Sementara analis MNC Sekuritas Andrew Susilo menyarankan, investor untuk mencermati teknikal saham GOTO, terutama jika sudah memasuki fase jenuh jual (oversold).

“Tidak mungkin harga bergerak hanya satu arah, pasti ada titik baliknya. Ini justru peluang yang bagus. Lagipula, selama pelanggan naik Gojek, memesan GoFood, belanja di Tokopedia dan membayar menggunakan Gopay, maka tidak perlu khawatir berlebihan,” katanya.

Konsensus Bloomberg hingga saat ini menunjukkan sebanyak 11 dari 20 analis dalam memiliki target rata-rata harga saham ini selama 12 bulan di level Rp 292,88 per saham. Harga tersebut 125% lebih tinggi dibandingkan harga pada penutupan Jumat siang sebesar Rp 132 per saham (2/11).

Dengan situasi saat ini, 11 analis tersebut merekomendasikan beli saham GOTO. Sementara empat analis menyarankan hold dan 5 analis dalam konsensus Bloomberg itu lebih merekomendasikan jual kepada investor.

Sementara itu para investor yang telah berinvestasi di GOTO menilai penurunan yang terjadi pada saham GOTO dalam beberapa hari ini lebih dipengaruhi oleh reaksi berlebihan pasca lock up periode berakhir.

Selain itu sentimen negatif yang masih terjadi pada saham-saham teknologi di seluruh dunia ikut mempengaruhi keputusan investor untuk melepas sahamnya.

Co-Founder dan Managing Partner East Ventures Willson Cuaca percaya bahwa kinerja GOTO akan terus membaik, sehingga berdampak positif terhadap fundamental bisnis dan penguatan harga sahamnya. "Pasti membaik, karena hasil laporan terakhir membaik," kata Willson dalam pernyataannya ke media.

Dalam risetnya, Research Analyst Deutsche Bank AG Reena Verma Bhasin juga tetap merekomendasikan saham GOTO dengan target harga Rp250 per saham dalam 12 bulan ke depan.

Bhasin menilai kinerja GOTO di kuartal III/2022 jauh diatas ekspektasi. Hal itu didorong oleh bisnis on-demand akibat take-rate yang lebih kuat dan promosi yang lebih rendah.

Keputusan GOTO untuk menetapkan acuan belanja operasional baru di tengah biaya beban pekerja dan overhead yang lebih rendah juga bakal berdampak positif terhadap kinerja perseroan.

“Target harga kami tidak berubah di Rp250 per saham. Kami tetap merekomendasikan beli di tengah ekspektasi kinerja bottom line yang lebih baik dan berkurangnya kekhawatiran pembiayaan eksternal," tulis Bhasin dalam risetnya.

Para analis melihat bahwa harga saham GOTO saat ini sudah under value. Seiring hilangnya sentimen lock up period, saham ini diyakini bakal mengalami rebound. Situasi yang sama pernah terjadi pada saham-saham teknologi seperti Meituan, Coupang dan Zomato.

Itu sebabnya, sejumlah investor strategis saham GOTO tetap optimistis harga saham di pasar akan segera mengikuti kinerja fundamental GOTO yang terus menanjak.

Itulah rekomendasi saham GOTO untuk perdagangan hari ini, Senin 5 Desember 2022. Ingat disclaimer on, segala risiko investasi atas rekomendasi saham GOTO di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto