Saham GOTO Melonjak 35% Hingga ARA, Efek Rebalancing Indeks MSCI?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) tiba-tiba melesat di akhir perdagangan Rabu (31/5). Padahal sepanjang hari saham emiten teknologi ini berada di zona merah. 

GOTO menutup perdagangan Rabu (31/5) dengan melesat 34,86% atau naik 38 poin ke level Rp 147 per saham. Sepanjang hari, GOTO bergerak dalam rentang Rp 104–Rp 147 dengan nilai transaksi Rp 6,44 triliun. 

Tepat pada pukul 16:00:00 ada transaksi beli di harga Rp 147 per saham sebanyak 10.000 lot saham GOTO via broker Maybank Sekuritas Indonesia. Transaksi tersebut mendorong harga saham GOTO melonjak dari Rp 108 menjadi Rp 147 per saham. 


Baca Juga: Usai BEBS, Giliran Saham GOTO Tiba-Tiba Terbang 35% Hingga ARA

Sepanjang perdagangan, investor via Maybank Sekuritas Indonesia melakukan pembelian 127,9 juta lot saham GOTO di harga harga-harga Rp 146 per saham. Nilai transaksi sekuritas berkode ZP mencatatkan transaksi beli senilai Rp 1,9 triliun. 

Saat dikonfirmasi, Bursa Efek Indonesia belum memberikan banyak komentar terkait pergerakan saham teknologi ini. Namun lonjakan saham GOTO ini ditengarai efek rebalancing indeks MSCI. 

"Informasi dari pasar rebalancing," kata Irvan Susandy, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Efek Indonesia dalam pesan singkat, Rabu (31/5). 

Memang GOTO resmi masuk dalam konstituen MSCI Global Standard Index yang berlaku pada penutupan 31 Mei 2023. 

Mantan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Hasan Zein Mahmud berpendapat, mungkin efek rebalancing MSCI menjadi pelatuk pergerakan saham GOTO. 

Dengan begitu, dia bilang ETF Index Fund harus memperhitungkan harga GOTO dalam nilai portfolionya dan mayoritas investor besar asing memanfaatkan bursa saham Indonesia melalui reksadana indeks. 

Baca Juga: IHSG Melemah 0,05% ke 6.633 Pada Rabu (31/5), GOTO, ICBP, HRUM Jadi Top Gainers LQ45

"Kesempatan mengangkat nilai dengan mengerek indeks. GOTO, anggota baru yang punya bobot lumayan dalam indeks, alat cantik untuk mengangkat indeks," tutur Hasan. 

Menurutnya, kapitalisasi pasar dalam negeri masih mikro dan bobot saham saham BEI dalam MSCI hanya 2%, sehingga gampang untuk dikerek gampang dibanting. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi