JAKARTA. Manajemen Bakrie Brothers Tbk (BNBR) menepis kabar ancaman default atas utangnya. Direktur Utama BNBR Bobby Gafur Umar, menandaskan, Credit Suisse, fasilitator pinjaman senilai total US$ 437 juta, itu hanya meminta tambahan agunan. Maklum, harga saham Bumi Plc, jaminan utang itu, anjlok. "Kami klarifikasi, tidak ada pinjaman BNBR dalam posisi default saat ini," ujar Bobby kepada KONTAN, Senin (23/4). Dia menyatakan, BNBR tidak menerima surat pemberitahuan ancaman default dari Credit Suisse. Bahkan saat ini, BNBR tengah dalam proses menyelesaikan utang ini. "Walaupun BNBR bertindak sebagai peminjam, kami tidak berkewajiban menyediakan top up, sehingga ini bukan masalah besar," kata Bobby. Reza Priyambada, Managing Research Indosurya Asset Management, melihat, kabar ancaman default utang BNBR telah menekan harga saham emiten Grup Bakrie pada perdagangan, Senin (23/4). "Pasar bereaksi negatif sehingga saham di grup ini ikut terkena imbas," ujar dia.
Reza menambahkan, aksi gali lubang utang baru untuk membayar utang lama membuat pelaku pasar berhati-hati dengan saham emiten-emiten di grup ini. "Padahal sebagian emiten saham grup Bakrie memiliki fundamental yang masih lumayan," ujar Reza.