Saham ikut turun, BRI juga akan buyback



JAKARTA. Tren pelemahan harga saham perbankan juga dialami PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI). Sama seperti BNI dan Bank Mandiri, manajemen BRI juga berencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham. 

BRI mengaku sedang menunggu waktu yang pas untuk melakukan buyback. Seperti diketahui, sejak awal tahun sampai saat ini, harga saham BRI tercatat menurun hampir sebesar 15,02% menjadi 9.900 per saham. Padahal jika diihat di awal tahun, harga saham BRI masih bertengger di angka 11.650 per saham.

Direktur Utama Bank BRI, Asmawi Sjam mengatakan, perseroan masih melihat kondisi saham BRI dalam beberapa waktu ke depan. Jika nantinya harga saham terus mengalami penurunan, maka perseroan akan melakukan buyback di harga yang ditentukan. Namun Asmawi masih belum merinci di harga berapa perseroan akan melakukan buyback.


“Buyback ini masalah momentum atau timing, jadi kami masih menghitung nanti bisa masuk, nah jika sudah menentukan harga yang pas kami akan beli,” ujar Asmawi, Rabu (19/8).

Asmawi mengatakan, harga saham BRI saat ini yang berada di angka 9.900 per saham tidak mencerminkan kondisi rill perusahaan. Kendati melemah, Asmawi menilai harga saham BRI sekarang masih bagus mengacu pada harga pada saat aksi stock split beberapa waktu lalu.

Ketika ditanya berapa persen saham yang akan di-buyback, Asmawi masih belum bisa menyebut. Yang jelas, kata dia, dana yang digunakan untuk buyback ini tidak akan mempengaruhi modal.

Menurutnya, modal BRI sampai semester I-2015 masih relatif besar dengan CAR sebesar 20%. BRI juga masih memiliki beberapa opsi pendaaan lain, yaitu dari yayasan dana pensiun dan dari DPK.

Seperti diketahui Otoritas Jasa Keuangan OJK sedang menggodok beleid mengenai aksi buyback ini. Beleid itu bakal mengatur buyback dapat dilakukan tanpa melewati prosedur rapat umum pemegang saham (RUPS).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri