Saham INCO (Vale Indonesia) naik 6,63%, cek nilai PER dan PBV-nya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kamis (24/10) saham INCO (PT Vale Indonesia Tbk) ditutup menghijau. Ketika bursa menutup hari perdagangan, saham INCO berada di harga Rp 3.700 per saham.

Dibandingkan dengan harga sebelumnya (Rp 3.470), berarti harga saham INCO naik 6,63%. Pada awal perdagangan, saham INCO dibuka di atas harga penutupan sebelumnya, tepatnya Rp 3.510 per saham.

Sempat menyentuh harga tertinggi Rp 3.710 dan harga terendah Rp 3.490, saham INCO ditutup naik Rp 230 dalam sehari.


Baca Juga: Kinerja Vale Indonesia (INCO) anjlok secara tahunan, membaik secara kuartalan

Pada saat penutupan, harga permintaan (bid) tertinggi Rp 3.700 per saham. Di lain sisi, harga penawaran (offer) terendah di Rp 3.710 per saham.

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total nilai transaksi saham INCO mencapai Rp 194,10 miliar. Adapun total volume saham yang ditransaksikan mencapai 537.888 lot.

Menurut catatan RTI, dengan laba bersih per saham (EPS) minus Rp -75, rasio harga terhadap laba bersih (PER) saham ini adalah minus -49,33 kali. Adapun rasio harga terhadap nilai buku (PBV) sebesar 1,4 kali.

Kinerja perusahaan anjlok

Kinerja keuangan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun terimbas dari penurunan kinerja operasional. Sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, produksi nikel dalam matte INCO tercatat 50.531 metrik ton, turun 6,8% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, 54.227 metrik ton.

Pada saat yang bersamaan, volume penjualannya tercatat 50.831 metrik ton. Angka ini turun dengan besaran yang sama seperti volume produksi, sebesar 6,8% dari sebelumnya 54.569 metrik ton.

Baca Juga: Harga nikel membuat kinerja kuartalan Vale Indonesia (INCO) berbalik arah

Namun, rata-rata harga jual atau average selling price (ASP) juga turun. Berdasarkan laporan Vale, Kamis (24/10), penurunan harga jual rata-rata sebesar 6,4% menjadi US$ 9.963 per ton.

Imbasnya, pendapatan INCO selama periode tersebut turun 12,6% menjadi US$ 506,46 juta. Di tengah penurunan ini, INCO mencatat kenaikan beban pokok 0,4% menjadi US$ 485,44 juta.

Meski hanya naik tipis, kenaikan tersebut sudah cukup membuat laba kotor INCO menyusut 78% menjadi US$ 21,02 juta dari sebelumnya US$ 96,54 juta.

Beban usaha dan beban lain-lain INCO sejatinya kompak menurun. Namun, pos pendapatan lain-lain perusahaan ini juga turun 90% menjadi hanya US$ 361.000. Alhasil, laba usaha INCO anjlok 98% menjadi hanya US$ 862.000.

Baca Juga: Laba bersih Vale Indonesia (INCO) anjlok 99% hingga kuartal ketiga, ini penyebabnya

Penurunan tersebut turut mempengaruhi laba bersih INCO. Hingga akhir September kemarin, laba bersih perusahaan hanya US$ 160.000, anjlok 99% dari sebelumnya US$ 55,21 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana