KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (
INDF) dan anak usahanya PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (
ICBP) menguat selama sepekan terakhir. RTI Business mencatat, dalam seminggu INDF terkerek hingga 7,20% menjadi Rp 6.700 per saham pada penutupan perdagangan Jumat (8/10). Adapun ICBP meningkat 6,91% menjadi Rp 8.900 per saham. Pergerakan harga saham dua emiten Indofood itu mulai menggeliat sejak tiga bulan terakhir. Tercatat, saham INDF sudah naik 3,88% dan ICBP sudah naik 5,95% dalam tiga bulan. Kalau dilihat sejak awal tahun atau
year to date (ytd), keduanya masih memerah. INDF turun 2,19% ytd, sementara ICBP turun 7,05% ytd.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto mencermati, penguatan tersebut terjadi karena ada perputaran sektor di bursa. "Pergantian antara saham yang sudah menguat signifikan dengan yang menurun sepanjang tahun ini," kata William kepada Kontan.co.id, Jumat (8/10).
Baca Juga: Emiten Grup Indofood menyerap capex sekitar 30% di semester I-2021 Terhadap kedua sahan tersebut, dia menyarankan investor untuk
buy mumpung masih dalam momentum penguatan. Adapun keduanya memiliki potensi menguat terbatas dengan target harga Rp 7.400 per saham untuk INDF dan Rp 9.500 per saham untuk ICBP. Tidak jauh berbeda, Analis NH Korindo Sekuritas Putu Chantika mengamati, INDF dan ICBP terkerek seiring dengan saham konsumen lain yang menguat, terdorong aktivitas ekonomi yang mulai dibuka. Adapun daya beli juga semakin membaik seiring dengan mobilitas masyarakat yang meningkat. Penguatan saham-saham konsumen juga dipengaruhi
window dressing di akhir tahun. Di sisi lain, kinerja INDF dan ICBP cukup solid sepanjang pandemi Covid-19. Mengutip laporan keuangan semester I 2021, penjualan INDF mencapai Rp 47,29 triliun atau naik 20,08% secara tahunan atau
year on year (yoy). Laba bersih Indofood juga terkerek 20,77% yoy menjadi Rp 3,43 triliun.
Baca Juga: IKK September naik, saham-saham sektor barang konsumsi bisa dilirik Sementara penjualan ICBP meningkat 22,35% yoy menjadi Rp 28,19 triliun. Adapun laba bersih Indofood CBP turun tipis menjadi Rp 3,22 triliun, dari sebelumnya Rp 3,37 triliun.
Putu memperkirakan kinerja keuangan Indofood kuartal ketiga memang akan tertekan, mengingat adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang ketat di kuartal tersebut. Akan tetapi, untuk jangka panjang panjang prospek kinerjanya masih menarik. "Masih bisa
buy untuk jangka panjang. Ini masih bagus apalagi mengingat ekonomi sudah mulai pulih," ujar Putu, Jumat (8/10). Adapun keduanya memiliki potensi kenaikan yang cukup tinggi. Target harga INDF dari NH Korindo berada di Rp 8.000 per saham, sementara ICBP di Rp 11.300 per saham. Rekomendasi tersebut untuk jangka waktu satu tahun.
Baca Juga: Menengok sejarah dan kekayaan pemilik Indomie, mi gorengnya paling enak di dunia Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati