Saham induk usaha anjlok, Grup Bakrie babak belur



JAKARTA. Saham-saham Grup Bakrie pagi ini menekan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Ambil contoh, saham PT Bakrie Telecom (BTEL) turun 5,62%. Lalu, ada saham PT Bakrieland Develompment Tbk (ELTY) yang merosot 6,78% menjadi Rp 55. Penurunan juga terjadi pada saham Bumi Resources Tbk (BUMI) sebesar 5,95% menjadi Rp 780. Demikian pula saham PT Energi Mega Persada (ENRG) yang turun 3,13% menjadi Rp 93. Aksi jual saham Bakrie tersebut disinyalir berkaitan dengan anjloknya saham Bumi Plc di London Stock Exchange pada akhir pekan lalu. Asal tahu saja, Bumi Plc merupakan induk usaha BUMI. Data Bloomberg menunjukkan, pada 21 September lalu, saham Bumi Plc terjungkal hingga 27,66% menjadi Rp 195,90 sen poundsterling dari posisi sebelumnya 250,10 sen poundsterling. Ini merupakan level harga terendah sepanjang sejarah. Jika dilihat pergerakannya, tren penurunan saham Bumi Plc sudah terjadi sejak 7 Agustus lalu. Pada waktu itu, posisi saham Bumi Plc masih berada di level 380 sen poundsterling. Sejak saat itu, harga saham terus merosot hingga ke level 268,40 sen poundsterling pada 6 September. Sekedar berkilas balik, Bumi Plc yang dulunya bernama Vallar Plc merupakan induk usaha Bumi Resources dan PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU). Bumi Plc dibentuk pada 28 Juni 2011 lalu.Perubahan nama ini terkait transaksi antara Vallar dengan Bumi Plc. Dalam transaksi ini, Vallar melalui anak usahanya Vallar Investment UK Limited menguasai 25% saham Bumi Resources dari tangan PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR).Sebaliknya, Vallar menyerahkan 90,07 juta saham baru kepada Grup Bakrie. Bakrie and Brothers mendapatkan 49,38 juta saham baru Vallar itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie