KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham dua emiten kertas milik Grup Sinarmas kompak terkoreksi pada perdagangan Jumat (1/10). PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (
INKP) turun 1,75% ke Rp 8.425 per saham dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (
TKIM) minus 1,57% menjadi Rp 7.825 per saham. Pada dua hari perdagangan sebelumnya, kedua saham ini mencatatkan kenaikan yang cukup signifikan. Secara akumulasi, INKP meningkat 20,79%, dari Rp 7.050 menjadi Rp 8.575 per saham. Sementara TKIM naik 18,07%, dari Rp 6.700 ke Rp 7.950 per saham. Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, kenaikan signifikan yang terjadi pada dua saham ini disebabkan oleh harganya yang sudah turun dalam. "Kedua saham ini kembali
rebound setelah lama melemah," kata William saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (1/10).
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana juga berpendapat serupa. Menurut dia, sejak Februari 2021, harga saham kedua emiten tersebut turun relatif tajam. Sebelum naik signifikan dalam dua hari perdagangan, INKP dan TKIM masing-masing tercatat merosot 32,37% dan 31,98% secara
year to date (ytd).
Baca Juga: Laba bersih meroket, saham Perusahaan Gas Negara (PGAS) ngegas Menurut Herditya, saat ini, kedua saham tersebut memperlihatkan pergerakan
reversal sehingga ada peluang untuk menguat kembali. Meskipun begitu, ia memprediksi akan ada koreksi terlebih dahulu dalam jangka pendek. William juga masih melihat potensi berlanjutnya penurunan setelah kedua saham ditutup minus hari ini. Setelah itu, ia melihat peluang kenaikan meski secara teknikal belum dapat mengonfirmasi adanya
uptrend. Dengan kondisi tersebut, kedua analis ini sepakat bahwa saham INKP dan TKIM menarik untuk menjadi lahan
trading. "Kalau dicermati dari sisi volume perdagangannya, kedua emiten ini cenderung likuid dan saya melihat kedua emiten ini bisa untuk
trading buy," ucap Herditya. Herditya memprediksi, INKP bisa naik ke level Rp 9.200 per saham dengan
support terdekat di Rp 7.325 dan resistance terdekat di Rp 8.775 per saham. Sementara TKIM diperkirakan akan naik ke posisi Rp 9.000 per saham dengan
support di Rp 7.125 dan
resistance di Rp 8.100 per saham.
Baca Juga: Cek rekomendasi saham Matahari Department Store (LPPF) dari BRIDanareksa William menambahkan, likuiditas kedua saham ini tergolong aman dan cocok untuk investor
retail. Ia menyarankan
trading buy dengan area beli INKP di Rp 8.300 dan target harga Rp 10.275, serta area beli TKIM di Rp 7.725-Rp 7.800 dengan target harga Rp 8.300 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi