JAKARTA. Harga saham IPO PT Wijaya Karya (Wika) Beton dibanderol Rp 590 per saham. Ini merupakan harga tengah dari kisaran yang ditawarkan sebelumnya, yaitu Rp 470-Rp 630 per saham.Berdasarkan pengumuman resmi perusahaan, anak usaha PT Wijaya karya Tbk (WIKA) ini akan menerbitkan 2,04 miliar saham perdana. Dengan demikian, total dana yang akan dihimpun mencapai Rp 1,2 triliun.Wika Beton akan mulai melakukan penawaran (offering) esok, 28 Maret 2014 hingga 2 April 2014. Selanjutnya, penjatahan akan dilakukan 4 April 2014. Dengan demikian, pencatatan saham di papan Bursa Efek Indonesia (BEI) diharapkan terjadi pada 8 April 2014.Perusahaan akan menggunakan sekitar 39,5% dana IPO untuk membangun sejumlah pabrik baru. Lokasinya antara lain di Lampung Selatan, Pasuruan, dan Kalimantan Timur.Sekitar 19,5% akan dipakai guna menambah kapasitas pabrik yang sudah ada dan kapasitas cetakan produk. Kemudian, 19,4% untuk pembelian alat pancang inner boring dan penambahan alat post tensioning.Adapun, 18,5% akan digunakan untuk pengolahan quarry material alam, dan 3,2% sisanya untuk membentuk unit perbengkelan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Saham IPO Wika Beton dibanderol Rp 590 per saham
JAKARTA. Harga saham IPO PT Wijaya Karya (Wika) Beton dibanderol Rp 590 per saham. Ini merupakan harga tengah dari kisaran yang ditawarkan sebelumnya, yaitu Rp 470-Rp 630 per saham.Berdasarkan pengumuman resmi perusahaan, anak usaha PT Wijaya karya Tbk (WIKA) ini akan menerbitkan 2,04 miliar saham perdana. Dengan demikian, total dana yang akan dihimpun mencapai Rp 1,2 triliun.Wika Beton akan mulai melakukan penawaran (offering) esok, 28 Maret 2014 hingga 2 April 2014. Selanjutnya, penjatahan akan dilakukan 4 April 2014. Dengan demikian, pencatatan saham di papan Bursa Efek Indonesia (BEI) diharapkan terjadi pada 8 April 2014.Perusahaan akan menggunakan sekitar 39,5% dana IPO untuk membangun sejumlah pabrik baru. Lokasinya antara lain di Lampung Selatan, Pasuruan, dan Kalimantan Timur.Sekitar 19,5% akan dipakai guna menambah kapasitas pabrik yang sudah ada dan kapasitas cetakan produk. Kemudian, 19,4% untuk pembelian alat pancang inner boring dan penambahan alat post tensioning.Adapun, 18,5% akan digunakan untuk pengolahan quarry material alam, dan 3,2% sisanya untuk membentuk unit perbengkelan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
