JAKARTA. Laba perusahaan asuransi patungan asal Jerman, Allianz Grup, selama paruh pertama tahun ini menciut. Allianz membukukan laba Rp 64 miliar, atau turun 9,8% dibandingkan laba tahun lalu, yang besarnya Rp 71 miliar.Di Indonesia, Allianz mendirikan Allianz Life Indonesia untuk berbisnis asuransi jiwa, dan Allianz Utama Indonesia untuk asuransi umum. Adapun laba Rp 64 miliar tersebut berasal dari Allianz Life Indonesia sebesar 57% atau Rp 37 miliar dan sisanya 43% atau Rp 27 miliar dari Allianz Utama.Penyebab utama anjloknya penghasilan Allianz terutama adalah penurunan nilai investasi. Awal tahun ini, bursa saham lokal maupun global tengah lesu. Sayangnya, Allianz tak merinci berapa besar kerugian investasi yang mereka tanggung.
Presiden Direktur Allianz Life Indonesia Jens Reisch malah berkilah, penurunan laba Allianz terkait dengan strategi pengembangan bisnis jangka panjang. Allianz menggunakan sebagian laba yang mereka cetak untuk membangun Allianz Center, semacam gerai untuk menjajakan berbagai produk asuransi. Tahun ini Allianz menargetkan pembukaan tujuh Allianz Center. Empat gerai yang sudah beroperasi berlokasi di Jakarta, Surabaya, Bandung dan Denpasar. Sepanjang semester kedua, pengelola Allianz akan membangun tiga Allianz Center lagi. Masing-masing berlokasi di Samarinda, Balikpapan, dan Medan. "Investasi untuk membuka tujuh Allianz Center itu sebesar Rp 15 miliar. Dananya kami ambil dari laba operasi tahun ini," tutur Jens Rabu (27/8).