Saham KAEF dan INAF perlu dicek PER dan PBV-nya, vaksin Covid-19 telah tiba!



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin virus corona (Covid-19) produksi Sinovac sudah tiba di Indonesia, semalam. 

Vaksin yang didatangkan dari China tersebut tiba di Indonesia melalui Bandara Soekarno Hatta. Vaksin tersebut diangkut menggunakan pesawat miliki PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

"Hari ini pemerintah sudah menerima 1,2 juta dosis vaksin Covid-19," ujar Jokowi dalam keterangannya, Minggu (6/12). Presiden Joko Widodo menyebut Indonesia juga akan mendatangkan vaksin pada Januari 2021 mendatang. 


"Kita juga masih mengupayakan 1,8 juta dosis vaksin yang akan tiba di awal Januari 2021," terang Jokowi.

Baca Juga: Saham Indo Tambangraya (ITMG) naik 10 hari berturut, berikut PER dan PBV-nya

Selain vaksin jadi, Indonesia juga akan mendatangkan bahan baku curah vaksin Sinovac. Presiden Jokowi menyebut bahan baku tersebut akan didatangkan hingga sebanyak 15 juta dosis pada bulan Desember ini dan 30 juta dosis pada Januari 2021 mendatang.

Meski vaksinasi Covid-19 masih harus menanti izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), kabar baik ini segera menarik perhatian investor di pasar modal. 

Maklum selama ini setidaknya ada dua emiten farmasi yang menggadang-gadang vaksin Covid-19 sebagai bagian bisnis mereka, baik di tahap produksi maupun distribusi. 

Nah, sebelum mereka benar-benar berbisnis vaksin Covid-19, yuk, kita cek valuasi fundamental PT. Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Indofarma Tbk (INAF)

Saham KAEF (PT Kimia Farma Tbk)

Jumat (4/12) saham KAEF (Kimia Farma Tbk.) ditutup menghijau. Saat bursa menutup hari perdagangan, saham KAEF persis di harga penutupan Rp 3.550 per saham.

Dibandingkan dengan penutupan Kamis (3/12), harga saham KAEF naik 1,43% dari Rp 3.500.

Mencatatkan harga tertinggi Rp 3.710 dan harga terendah Rp 3.510, saham KAEF ditutup naik Rp 50 per saham dalam sehari.

Kalau dihitung sejak 7 hari yang lalu (27 November 2020), harga saham KAEF hari ini sudah naik 8,90 % dibanding harga saat itu (Rp 3.260). Begitu pula, jika kita hitung sejak 30 hari yang lalu (04 November 2020), harga saham emiten ini sudah naik 14,15%, dari semula (Rp 3.110).

Bahkan dibanding setahun lalu (04 Desember 2019) harga saham KAEF sudah naik 95,05% dari harga saat itu (Rp 1.820).

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total nilai transaksi saham KAEF pada Jumat lalu mencapai Rp 296,61 miliar, sedangkan volume saham yang ditransaksikan mencapai 82.297.700 lot.

Dengan earning per share (EPS) alias laba bersih per saham Rp 9 menurut RTI, maka price to earning ratio (PER) saham ini 394,44 kali. Adapun price to book value-nya (PBV) 2,90 kali.

Baca Juga: Saham Eka Sari Lorena (LRNA) naik 32,91% dalam sepekan, cermati rekomendasi analis

 

Saham INAF (PT Indofarma Tbk)

Jumat (4/12) saham INAF ditutup menghijau. Saat bursa menutup hari perdagangan, saham INAF persis di harga penutupan Rp 3.390 per saham.

Dibandingkan dengan penutupan Kamis (3/12), harga saham INAF naik 0,59% dari Rp 3.370.

Mencatatkan harga tertinggi Rp 3.550 dan harga terendah Rp 3.370, saham INAF ditutup naik Rp 20 per saham dalam sehari.

Kalau dihitung sejak 7 hari yang lalu (27 November 2020), harga saham INAF hari ini sudah naik 3,99 % dibanding harga saat itu (Rp 3.260). Begitu pula, jika kita hitung sejak 30 hari yang lalu (04 November 2020), harga saham emiten ini sudah naik 9,35%, dari semula (Rp 3.100).

Bahkan dibanding setahun lalu (04 Desember 2019) harga saham INAF sudah naik 380,85% dari harga saat itu (Rp 705).

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total nilai transaksi saham INAF mencapai Rp 44,97 miliar, sedangkan volume saham yang ditransaksikan mencapai 13.046.100 lot.

Dengan earning per share (EPS) alias laba bersih per saham Rp -8 menurut RTI, maka price to earning ratio (PER) saham ini -423,75 kali. Adapun price to book value-nya (PBV) 21,59 kali.

Selanjutnya: Saham LQ45, Jumat (4/12): ITMG naik 10 hari, AKRA naik 4 hari, INTP turun 3 hari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana