KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kimia Farma Tbk (KAEF) menjadi “
trending topic” dalam 2 minggu ini di kalangan pelaku pasar saham. Pasalnya, harga sahamnya naik secara masif. Terhitung sejak 21 Juli 2020, saham KAEF sudah naik signifikan hingga 133%. Sebuah kenaikan fantastis, mengingat ini hanya terjadi dalam 13 hari kalender bursa. Kenaikan harga KAEF secara masif sejalan dengan datangnya vaksin Covid-19 di Indonesia. Vaksin tersebut adalah kerjasama Bio Farma dengan Sinovac, perusahaan farmasi dari China.
Vaksin tersebut rencananya akan memasuki ujicoba tahap ke-3 pada 11 Agustus 2020. Targetnya, vaksin rampung maksimal awal tahun depan, untuk kemudian didistribusikan. Bio Farma, sebagai induk dari KAEF dan PT Indofarma Tbk (INAF), mendelegasikan pendistribusian vaksin COVID-19 kepada kedua anak usahanya tersebut, dengan pembagian jatah 50%:50%. Untuk produksi, Bio Farma dipastikan dapat memproduksi 100 juta hingga 250 juta dosis vaksin setahun. Dengan hal tersebut, muncul optimisme KAEF akan mendapatkan pendapatan dari pendistribusian vaksin. Profitabilitas KAEF mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan tiap tahun, dengan rata-rata pertumbuhan 18%. Marjin laba bersih KAEF pada semester I-2020 sebesar 1,09%, lebih rendah dibanding marjin semester I tahun lalu sebesar 1,3%. Laba dibandingkan dengan modal yang ditanamkan alias return on equity (ROE) KAEF saat ini sebesar 0,74%. Ini lebih rendah dibandingkan dengan ROE di semester I-2019 yang sebesar 0,76% Pada 2019, laba KAEF tercatat turun drastis dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan beban bunga bank yang ditanggung oleh KAEF meningkat hingga 119%. Total utang Total utang diukur dengan rasio DER (utang dibandingkan modal) dan DAR (utang dibandingkan aset). Jika DER atau DAR di angka 1 maka utang dan modal sama besar. Jika DAR di angka 1 maka utang dan aset sama besar. Kesimpulannya DER dan DAR harus sekecil mungkin dan di bawah angka 1. Saat ini KAEF memiliki DAR 0,6 kali dan DER 1,53 kali.
Nampak pada
chart di atas, pergerakan harga saham KAEF sangat volatil. Hal ini bisa terlihat dari kenaikan yang tajam hingga
auto reject atas dan saat koreksi bahkan sampai menyentuh
auto reject bawah. Dengan demikian, KAEF cocok untuk
trading jangka pendek atau
swing trading, karena tingkat volatilitasnya yang tinggi. EM Trade telah
take profit 36,48% setelah membeli KAEF pada tanggal 5 Agustus 2020 lalu di harga Rp 2.470. Kami akan update jika ada kesempatan
buyback melalui
live trading journal EMTrade. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Harris Hadinata