KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada dua hari perdagangan pekan ini, saham-saham farmasi BUMN melesat signifikan. Secara akumulasi, kenaikan tertinggi dicatatkan oleh PT Indofarma Tbk (INAF) yang melesat 36,36% ke level Rp 4.720 per saham. Disusul PT Kimia Farma Tbk (KAEF) yang meningkat 33,57% ke level Rp 4.810 per saham dan PT Phapros Tbk (PEHA) yang naik 25,26% menjadi Rp 2.100 per saham. Sementara itu, emiten farmasi swasta, yakni PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) hanya naik 0,68% pada Senin (7/12) lalu turun 0,67% pada Selasa (8/12) ke posisi Rp 1.478 per saham. Analis Panin Sekuritas Rendy Wijaya menilai, pergerakan KLBF yang lesu dibandingkan emiten farmasi lainnya disebabkan adanya larangan bagi perusahaan swasta untuk mengimpor vaksin Covid-19 pada 2021.
Saham Kalbe Farma (KLBF) lesu dibanding emiten farmasi BUMN, ini penyebabnya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada dua hari perdagangan pekan ini, saham-saham farmasi BUMN melesat signifikan. Secara akumulasi, kenaikan tertinggi dicatatkan oleh PT Indofarma Tbk (INAF) yang melesat 36,36% ke level Rp 4.720 per saham. Disusul PT Kimia Farma Tbk (KAEF) yang meningkat 33,57% ke level Rp 4.810 per saham dan PT Phapros Tbk (PEHA) yang naik 25,26% menjadi Rp 2.100 per saham. Sementara itu, emiten farmasi swasta, yakni PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) hanya naik 0,68% pada Senin (7/12) lalu turun 0,67% pada Selasa (8/12) ke posisi Rp 1.478 per saham. Analis Panin Sekuritas Rendy Wijaya menilai, pergerakan KLBF yang lesu dibandingkan emiten farmasi lainnya disebabkan adanya larangan bagi perusahaan swasta untuk mengimpor vaksin Covid-19 pada 2021.