JAKARTA. Hari ini, saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) juga menembus rekor baru. Pada pukul 09,52, saham KLBF tercatat melaju 2,27% menjadi Rp 1,350. Ini merupakan level tertinggi yang pernah ditorehkan KLBF sejak tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, tiga sekuritas yang paling besar memborong saham ini yaitu: Kresna Graha Sekurindo senilai Rp 6,422 miliar, OSK Nusadana Securities senilai Rp 1,975 miliar, dan Phillip Securities Indonesia senilai Rp 1,877 miliar. Analisa Kepala Riset eTrading Betrand Reynaldi menilai, saham KLBF terlihat menarik karena langkah efisiensi perusahaan untuk mempertahankan kinerjanya. Asal tahu saja, KLBF mencatat penurunan profitabilitas sepanjang 2012. Penurunan profitabilitas tersebut ditunjukkan oleh pelemahan margin kotor dan margin usaha perseroan.Walaupun margin kotor KLBF turun dari 51% menjadi 47,8% pada 2012, perusahaan juga melakukan alternatif lain agar margin laba tidak terlalu rendah dengan menekan biaya operasional KLBF yang tercatat turun sekitar 4% menjadi Rp 4,3 triliun."Menurut kami, sebagai perusahaan yang sudah mature, cara efisiensi tersebut merupakan langkah yang tepat bagi kinerja KLBF ke depannya," papar Betrand.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Saham KLBF tembus level tertinggi sepanjang masa
JAKARTA. Hari ini, saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) juga menembus rekor baru. Pada pukul 09,52, saham KLBF tercatat melaju 2,27% menjadi Rp 1,350. Ini merupakan level tertinggi yang pernah ditorehkan KLBF sejak tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, tiga sekuritas yang paling besar memborong saham ini yaitu: Kresna Graha Sekurindo senilai Rp 6,422 miliar, OSK Nusadana Securities senilai Rp 1,975 miliar, dan Phillip Securities Indonesia senilai Rp 1,877 miliar. Analisa Kepala Riset eTrading Betrand Reynaldi menilai, saham KLBF terlihat menarik karena langkah efisiensi perusahaan untuk mempertahankan kinerjanya. Asal tahu saja, KLBF mencatat penurunan profitabilitas sepanjang 2012. Penurunan profitabilitas tersebut ditunjukkan oleh pelemahan margin kotor dan margin usaha perseroan.Walaupun margin kotor KLBF turun dari 51% menjadi 47,8% pada 2012, perusahaan juga melakukan alternatif lain agar margin laba tidak terlalu rendah dengan menekan biaya operasional KLBF yang tercatat turun sekitar 4% menjadi Rp 4,3 triliun."Menurut kami, sebagai perusahaan yang sudah mature, cara efisiensi tersebut merupakan langkah yang tepat bagi kinerja KLBF ke depannya," papar Betrand.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News