JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus menguat. Sejak awal tahun hingga kemarin atau year-to-date (ytd), IHSG sudah menanjak 21,14%. Di pasar regional, IHSG mencatatkan pertumbuhan tertinggi kedua setelah indeks saham India (BSE Sensex) yang naik 26,8% (ytd). Lantas, saham mana saja yang pertumbuhannya sejalan dengan indeks saham, bahkan melampaui imbal hasil (return) IHSG? Mengacu 10 saham paling likuid (indeks LQ-45) yang mencetak return tertinggi sepanjang tahun ini, ternyata didominasi saham sektor konstruksi dan infrastruktur. Saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT PP Tbk (PTPP), PT Adhi Karya Tbk (ADHI) dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) masuk dalam empat besar saham pencetak untung paling besar. Kepala Riset Sucorinvest Central Ghani, Ishfan Helmi, mengatakan saham konstruksi mencatatkan kenaikan paling tinggi lantaran pasar menaruh harapan besar pada sektor ini. Hal itu mengingat Presiden terpilih Indonesia, Joko Widodo, bertekad mempercepat pembangunan infrastruktur. Sementara saham sektor perbankan mencatat kenaikan lantaran kondisi fundamental yang masih baik. Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) masuk 10 besar pemberi return tertinggi.
Saham konstruksi mencetak untung paling kokoh
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus menguat. Sejak awal tahun hingga kemarin atau year-to-date (ytd), IHSG sudah menanjak 21,14%. Di pasar regional, IHSG mencatatkan pertumbuhan tertinggi kedua setelah indeks saham India (BSE Sensex) yang naik 26,8% (ytd). Lantas, saham mana saja yang pertumbuhannya sejalan dengan indeks saham, bahkan melampaui imbal hasil (return) IHSG? Mengacu 10 saham paling likuid (indeks LQ-45) yang mencetak return tertinggi sepanjang tahun ini, ternyata didominasi saham sektor konstruksi dan infrastruktur. Saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT PP Tbk (PTPP), PT Adhi Karya Tbk (ADHI) dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) masuk dalam empat besar saham pencetak untung paling besar. Kepala Riset Sucorinvest Central Ghani, Ishfan Helmi, mengatakan saham konstruksi mencatatkan kenaikan paling tinggi lantaran pasar menaruh harapan besar pada sektor ini. Hal itu mengingat Presiden terpilih Indonesia, Joko Widodo, bertekad mempercepat pembangunan infrastruktur. Sementara saham sektor perbankan mencatat kenaikan lantaran kondisi fundamental yang masih baik. Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) masuk 10 besar pemberi return tertinggi.