KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham emiten konstruksi dan properti badan usaha milik negara (BUMN) anjlok. Dalam tiga bulan terakhir, harga saham emiten-emiten tersebut terpangkas cukup dalam, bahkan di atas 20%. PT PP Properti Tbk (PTPP) mencetak penurunan harga paling dalam. Harga saham emiten ini susut 27,91% ke Rp 2.100 sepanjang tahun ini. Di posisi selanjutnya ada PT Wijaya Karya Gedung Tbk Tbk (WEGE) yang harga sahamnya turun 21,32% menjadi Rp 1.615 per saham (lihat tabel). Kepala Riset Koneksi Kapital Alfred Nainggolan menyebut, tekanan di sektor konstruksi memang cukup berat. Penugasan dari pemerintah terhadap sektor ini cukup tinggi, sehingga kapasitas leverage emiten maksimal, bahkan cenderung kritis. Pasar khawatir arus kas emiten terganggu, terlebih beberapa di antaranya sempat mengalami arus kas negatif, kata Alfred, Jumat (20/7).
Saham konstruksi tertekan isu holding
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham emiten konstruksi dan properti badan usaha milik negara (BUMN) anjlok. Dalam tiga bulan terakhir, harga saham emiten-emiten tersebut terpangkas cukup dalam, bahkan di atas 20%. PT PP Properti Tbk (PTPP) mencetak penurunan harga paling dalam. Harga saham emiten ini susut 27,91% ke Rp 2.100 sepanjang tahun ini. Di posisi selanjutnya ada PT Wijaya Karya Gedung Tbk Tbk (WEGE) yang harga sahamnya turun 21,32% menjadi Rp 1.615 per saham (lihat tabel). Kepala Riset Koneksi Kapital Alfred Nainggolan menyebut, tekanan di sektor konstruksi memang cukup berat. Penugasan dari pemerintah terhadap sektor ini cukup tinggi, sehingga kapasitas leverage emiten maksimal, bahkan cenderung kritis. Pasar khawatir arus kas emiten terganggu, terlebih beberapa di antaranya sempat mengalami arus kas negatif, kata Alfred, Jumat (20/7).