KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu saham yang akan diprediksi akan cemerlang tahun ini adalah saham sektor logistik dan transportasi. Jika melihat indeks sektoral yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI), untuk sektor infrastruktur, utilisasi dan transportasi secara
year to date (ytd) naik 13,43%. Beberapa saham secara
year to date masih menunjukan tren positif seperti saham PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS), PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) dan saham yang baru melantai pada akhir tahun lalu yakni PT Satria Antara Prima Tbk (SAPX). Saham IMJS sudah naik 16,15% ytd ke level Rp 755 per saham, ASSA sudah naik 119,78% ytd ke level Rp 800 per saham dan SAPX sudah naik 192% sejak IPO di akhir tahun 2018 ke level Rp 730 per saham.
Melihat kondisi ini, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony mengatakan, emiten transportasi dan logistik akan menarik di tahun 2019. Sektor penyewaan kendaraan akan terdorong dari tren transportasi online. “Sedangkan untuk logistik akan terbantu dari
e-commerce. Tren belanja online akan mendorong kebutuhan kurir logistik. Pengiriman skala besar pun diprediksi akan berkembang seiring dari ekspansi yang dilakukan gerai-gerai perbelanjaan,” ujar Chris kepada Kontan.co.id, Senin (25/2). Sebelumnya, ASSA menyiapkan dana hingga Rp 300 miliar untuk melakukan penambahan armada kendaraan hingga 1.500 unit. Selain itu, SAPX berencana untuk melakukan ekspansi dengan penambahan gerai outlet guna menjaring potensi dari peningkatan transaksi
e-commerce. Direktur Utama SAPX, Budiyanto Darmastono mengatakan, di tahun 2019 ini pihaknya optimistis bisnis logistik akan terus tumbuh seiring dengan pertumbuhan bisnis e-commerce. Itu dikarenakan jasa antar atau kurir akan sangat dibutuhkan bagi
e-commerce. “Kami akan meningkatkan jumlah outlet sebanyak 1.000 outlet. Tahun ini juga akan menambah 60 armada truk. Ini agar menjangkau dan mendekati tempat-tempat dari pelaku bisnis usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM),” ujar Budiyanto kepada Kontan.co.id, Senin (25/2). Lebih lanjut, Chris mengatakan, aksi korporasi tersebut menunjukan bahwa sektor logistik dan transportasi sedang naik daun. Dari sisi harga saham pun menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan. Terkait dampak dari penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) dan tren kenaikan tarif tol, menurut Chris, perusahaan secara umum dapat menyesuaikan kondisi tersebut dengan strategi efisiensi biaya operasional ataupun dengan penyesuaian tarif. Di sisi lain, dari sisi kinerja, perusahaan masih menunjukan peningkatan. Sekadar informasi pada kuartal III-2018 lalu, IMJS meraup laba bersih hingga Rp 139,39 miliar tumbuh 31,13% yoy dari tahun sebelumnya sebesar Rp 106,30 miliar. Laba tersebut didorong oleh naiknya pendapatan menjadi Rp 2,44 triliun, tumbuh 23,23% yoy dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1,98 triliun. ASSA masih mencatatkan pertumbuhan penjualan 9,89% yoy menjadi Rp 1,35 triliun naik dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1,23 triliun. Chris merekomendasikan saham ASSA dan IMJS dengan target harga masing-masing Rp 975 per saham dan Rp 1.200 per saham.
Senada, Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan, sektor tranportasi dan logistik akan berpotensi baik di tahun 2019 ini. Faktor pernurunan BBM non subsidi secara umum akan memberikan angin segar kepada sektor ini. Selain itu, pembicaraan penyesuaian tarif tol diharapkan akan membuahkan hasil yang akan membuat sektor ini semaik baik. “
Maintain buy ASSA dengant target harga Rp 985 per saham dan akumulasi beli IMJS dengan target harga Rp 1.210 per saham,” ujar Nafan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi