Saham LPPF ramai diperdagangkan di pasar negosiasi



JAKARTA. Perdagangan saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) kembali terlihat ramai di pasar negosiasi. Pada perdagangan Senin (26/1), terjadi transaksi tutup sendiri alias crossing saham LPPF sebesar Rp 3,7 triliun. Transaksi itu melibatkan 2,42 juta lot saham.

Dua sumber Reuters yang mengetahui transaksi ini menyebutkan, transaksi tersebut merupakan bagian dari pelepasan saham LPPF oleh induknya, CVC Capital Partners. CVC menjual 12% saham LPPF dalam dua kali transaksi. Dalam transaksi pertama, CVC melego 8% saham LPPF di harga rata-rata Rp 15.400 per saham. Harga itu terdiskon 4,94% dari harga akhir pekan lalu yang sebesar Rp 16.200 per saham.

CVC lalu menjual 4% saham lagi secara langsung ke satu investor. Mengutip data RTI, crossing saham terjadi sejak sesi pertama hingga penutupan perdagangan di bursa. Transaksi di sesi pertama difasilitasi UBS Securities Indonesia sebagai broker pembeli dan penjual di harga Rp 15.400 per saham.


Kemudian Credit Suisse Indonesia juga melakukan negosiasi di harga Rp 15.800 dan Rp 15.825 per saham. Di transaksi sesi kedua, UBS melakukan transaksi di harga Rp 15.525 per saham, dan Macquarie Capital Securities Indonesia melakukan transaksi di rentang Rp 15.525 hingga Rp 15750 per saham.

Ini bukan pertama kali CVC menjual kepemilikannya di emiten milik Lippo Grup tersebut. Pada tahun 2013, CVC melalui Asia Color Company Ltd melego saham LPPF senilai US$ 1,3 miliar. Lalu, Maret 2014, CVC kembali menjual kepemilikan di LPPF sebesar US$ 214 juta atau Rp 2,4 triliun.

Pada Juni 2014, kembali terjadi crossing LPPF sebesar Rp 2,9 triliun yang melibatkan 2,06 juta lot saham. Tercatat, pada tahun lalu, CVC melalui Asia Color sudah menjual 18% saham LPPF, yang terbagi dalam dua kali transaksi, yakni 6,51% saham pada Maret 2014 dan 11,48% pada Agustus 2014. Dus, kepemilikan Asia Color per September 2014 menyusut dari 32,17% menjadi 14,18%. Ditambah transaksi pelepasan saham terakhir, berarti CVC tinggal memiliki 2,18% saham LPPF.

Namun manajemen LPPF belum bisa dimintai keterangan terkait transaksi itu. Adapun sisa saham sebesar 20,48% dimiliki PT Multipolar Tbk (MLPL) yang juga menjadi bagian dari Grup Lippo. Dus, mayoritas saham LPPF kini dikempit publik. Di kuartal III 2014, LPPF meraup pendapatan Rp 6 triliun, naik 17,65% daripada periode sama tahun sebelumnya. Adapun laba bersihnya Rp 1 triliun, naik dari Kuartal III 2013 sebesar Rp 899,5 miliar. Harga saham LPPF kemarin terkoreksi 3,70% menjadi Rp 15.600 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie