KUALA LUMPUR. Saham Malaysian Airline System Bhd mencatatkan penurunan terbesar dalam sembilan pekan terakhir. Penurunan terjadi setelah salah satu pesawat milik maskapai ini ditembak jatuh di Ukraina. Padahal, empat bulan yang lalu, belum pudar dari ingatan peristiwa hilangnya pesawat MAS MH 370. Berdasarkan data Bloomberg, di sepanjang tahun ini, harga saham MAS anjlok 35%. Sementara, pada penutupan sesi siang di Bursa Malaysia, saham MAS tergerus 11% menjadi 20 sen. "Ini merupakan kejadian yang mengejutkan. Investor sudah pasti akan menjual terlebih dulu dan baru mendapatkan informasinya nanti. Hal ini akan meningkatkan kecemasan mengenai keamanan dari maskapai penerbangan secara umum," jelas Geoffrey Ng, adviser for strategic investments Fortress Capital Asset Management Sdn. Insiden tersebut juga semakin memperburuk imej Malaysia Airlines yang saat ini tengah berupaya untuk memulihkan kepercayaan konsumen pasca hilangnya pesawat MH 370. Kejadian MH 370 sudah memangkas tingkat permintaan penerbangan dengan MAS sehingga berdampak negatif pada kinerja maskapai ini. Tak ada satu pun dari 15 analis yang disurvei Bloomberg menyarankan agar investor membeli saham ini. Berdasarkan data yang ada, 13 analis menyarankan untuk menjual saham ini, sedangkan dua analis lainnya merekomendasikan untuk menahan saham MAS. "Dua kecelakaan parah dalam waktu yang berdekatan merupakan serangan terhadap sistem penerbangan secara keseluruhan. Hal ini akan turut memukul seluruh sistem aviasi di Malaysia," jelas Kapil Kaul, South Asia chief executive CAPA Centre for Aviation di New Delhi. Asal tahu saja, pesawat MAS dengan nomor penerbangan MH17 ditembak jatuh di wilayah Ukraina Timur ketika terbang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur. Pemerintah Ukrania menuduh militan pro Rusia yang menembak MH17.
Saham MAS tumbang 35% di sepanjang tahun ini
KUALA LUMPUR. Saham Malaysian Airline System Bhd mencatatkan penurunan terbesar dalam sembilan pekan terakhir. Penurunan terjadi setelah salah satu pesawat milik maskapai ini ditembak jatuh di Ukraina. Padahal, empat bulan yang lalu, belum pudar dari ingatan peristiwa hilangnya pesawat MAS MH 370. Berdasarkan data Bloomberg, di sepanjang tahun ini, harga saham MAS anjlok 35%. Sementara, pada penutupan sesi siang di Bursa Malaysia, saham MAS tergerus 11% menjadi 20 sen. "Ini merupakan kejadian yang mengejutkan. Investor sudah pasti akan menjual terlebih dulu dan baru mendapatkan informasinya nanti. Hal ini akan meningkatkan kecemasan mengenai keamanan dari maskapai penerbangan secara umum," jelas Geoffrey Ng, adviser for strategic investments Fortress Capital Asset Management Sdn. Insiden tersebut juga semakin memperburuk imej Malaysia Airlines yang saat ini tengah berupaya untuk memulihkan kepercayaan konsumen pasca hilangnya pesawat MH 370. Kejadian MH 370 sudah memangkas tingkat permintaan penerbangan dengan MAS sehingga berdampak negatif pada kinerja maskapai ini. Tak ada satu pun dari 15 analis yang disurvei Bloomberg menyarankan agar investor membeli saham ini. Berdasarkan data yang ada, 13 analis menyarankan untuk menjual saham ini, sedangkan dua analis lainnya merekomendasikan untuk menahan saham MAS. "Dua kecelakaan parah dalam waktu yang berdekatan merupakan serangan terhadap sistem penerbangan secara keseluruhan. Hal ini akan turut memukul seluruh sistem aviasi di Malaysia," jelas Kapil Kaul, South Asia chief executive CAPA Centre for Aviation di New Delhi. Asal tahu saja, pesawat MAS dengan nomor penerbangan MH17 ditembak jatuh di wilayah Ukraina Timur ketika terbang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur. Pemerintah Ukrania menuduh militan pro Rusia yang menembak MH17.