Saham masih dominasi portofolio investasi asuransi syariah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja investasi pelaku usaha asuransi syariah mencatatkan kinerja yang negatif hingga delapan bulan pertama tahun ini. Di sisi lain, aset investasi dari industri ini masih naik.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat dana investasi asuransi syariah mencapai Rp 36,5 triliun hingga Agustus 2018. Bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu, maka investasi asuransi syariah naik 12,6%.

Dari dana sebesar itu, penempatan di saham syariah mencapai Rp 14,6 triliun. Jumlah ini setara dengan 40% dari total dana kelolaan. Di belakangnya ada deposito sebanyak Rp 7,8 triliun.


Ketua Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) Ahmad Syaroni menyebut instrumen deposito di perbankan syariah masih cukup diandalkan oleh perlaku usaha. "Termasuk untuk menjaga liabilitas asuransi umum syariah yang biasanya berjangka pendek," kata dia belum lama ini.

Selain itu, penempatan investasi asuransi syariah di reksadana syariah mencapai Rp 6,1 triliun. Lalu sukuk pemerintah mencapai Rp 5,8 triliun dan sukuk korporasi sebanyak Rp 2,2 triliun.

Sementara itu hasil investasi dari sektor industri ini sampai Agustus 2018 minus Rp 542 miliar. Padahal di periode yang sama tahun lalu, industri asuransi syariah masih bisa membukukan hasil investasi yang positif yakni sebesar Rp 1,77 triliun.

Meski minus, tren hasil investasi mulai menunjukkan perbaikan dibanding bulan-bulan sebelumnya. Dengan kondisi pasar yang mulai stabil, ia optimistis kinerja investasi asuransi syariah sampai akhir tahun ini bisa positif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi