KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham emiten di sektor penerbangan diprediksi masih berat untuk lepas landas. Apalagi pasca insiden jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang, Senin (29/10) yang akan memiliki dampak langsung dan tidak langsung terhadap saham-saham di sektor penerbangan. Reza Priyambada, Analis Senior CSA Research Institute menyampaikan, tidak hanya faktor kecelakaan yang terjadi pada hari ini saja, emiten sektor penerbangan seperti PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) dan PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) memang memiliki tantangan yang tidak mudah terkait bahan bakar. "Yang menjadi beban terbesar itu bahan bakar, penggunaan avtur itu bisa 60% hingga 65% dari biaya, sementara maskapai penerbangan itu dihadapkan juga dengan berbagai persaingan," ujarnya kepada KONTAN, Senin (29/10).
Saham maskapai masih sulit terbang tinggi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham emiten di sektor penerbangan diprediksi masih berat untuk lepas landas. Apalagi pasca insiden jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang, Senin (29/10) yang akan memiliki dampak langsung dan tidak langsung terhadap saham-saham di sektor penerbangan. Reza Priyambada, Analis Senior CSA Research Institute menyampaikan, tidak hanya faktor kecelakaan yang terjadi pada hari ini saja, emiten sektor penerbangan seperti PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) dan PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) memang memiliki tantangan yang tidak mudah terkait bahan bakar. "Yang menjadi beban terbesar itu bahan bakar, penggunaan avtur itu bisa 60% hingga 65% dari biaya, sementara maskapai penerbangan itu dihadapkan juga dengan berbagai persaingan," ujarnya kepada KONTAN, Senin (29/10).