JAKARTA. Saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) tertekan ke zona merah pagi ini. Per pukul 10.43, saham MEDC turun 0,55% menjadi Rp 1.810. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, tiga sekuritas yang paling banyak melepas saham ini adalah Bahana Securities senilai Rp 179,605 juta, Macquarie Capital senilai Rp 170,300 juta, dan OSK Nusadana Securities senilai Rp 122,350 juta. Disinyalir, pergerakan negatif saham MEDC mengekor pergerakan harga minyak dunia. Asal tahu saja, harga kontrak minyak untuk pengantaran Juli turun US$ 2,23 menjadi US$ 81,80 per barel di New York, kemarin (20/6). Ini merupakan level terendah sejak 5 Oktober lalu. Kendati demikian, penurunan saham MEDC tertahan dengan kinerja MEDC. Anak usaha MEDC, Medco Oman LLC mengumumkan bahwa produksi Karim Small Fields telah meningkat secara signifikan melebihi 22.000 BOPD. Ini merupakan rekor yang dicapai sejak perusahaan milik Arifin Panigoro inimendapatkan kontrak di tahun 2006. "Dengan peningkatan produksi perusahaan ini, tentunya berpotensi meningkatkan pendapatan perusahaan," jelas Betrand Reynaldi, Kepala Riset eTrading Securities. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Saham MEDC masih dipengaruhi harga minyak dunia
JAKARTA. Saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) tertekan ke zona merah pagi ini. Per pukul 10.43, saham MEDC turun 0,55% menjadi Rp 1.810. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, tiga sekuritas yang paling banyak melepas saham ini adalah Bahana Securities senilai Rp 179,605 juta, Macquarie Capital senilai Rp 170,300 juta, dan OSK Nusadana Securities senilai Rp 122,350 juta. Disinyalir, pergerakan negatif saham MEDC mengekor pergerakan harga minyak dunia. Asal tahu saja, harga kontrak minyak untuk pengantaran Juli turun US$ 2,23 menjadi US$ 81,80 per barel di New York, kemarin (20/6). Ini merupakan level terendah sejak 5 Oktober lalu. Kendati demikian, penurunan saham MEDC tertahan dengan kinerja MEDC. Anak usaha MEDC, Medco Oman LLC mengumumkan bahwa produksi Karim Small Fields telah meningkat secara signifikan melebihi 22.000 BOPD. Ini merupakan rekor yang dicapai sejak perusahaan milik Arifin Panigoro inimendapatkan kontrak di tahun 2006. "Dengan peningkatan produksi perusahaan ini, tentunya berpotensi meningkatkan pendapatan perusahaan," jelas Betrand Reynaldi, Kepala Riset eTrading Securities. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News