JAKARTA. Pergerakan saham PT Medco Energy Tbk (MEDC) menarik untuk dicermati. Pada pukul 09.50, saham MEDC menanjak 2% menjadi Rp 1.750. Aksi beli investor terhadap saham produsen minyak ini terkait dengan peringkat obligasi perusahaan. Seperti yang diberitakan sebelumnya, lembaga pemeringkat PT Pefindo menegaskan rating AA- untuk obligasi Medco Energi I tahun 2012 berdenominasi dollar Amerika Serikat (AS). Obligasi berkelanjutan itu memiliki target penerbitan hingga US$ 150 juta. Di penawaran tahap ketiga ini, Medco menerbitkan obligasi hingga US$ 20 juta.Kepala Riset eTrading Securities Betrand Reynaldi menilai, penerbitan obligasi ini didukung dengan keuangan perusahaan yang sudah membaik dari tahun ke tahun. Posisi MEDC masih cukup likuid dengan rasio net gearing yang berada pada level 50,92%, dengan posisi cash sebesar US$ 890juta. "Kami melihat dengan penerbitan obligasi tidak ada masalah bagi perseroan. Tetapi mengingat harga minyak yang tidak stabil, perseoan perlu menjaga tingkat solvabilitasnya mengingat hal ini dapat menekan profit margin perseron," jelas Betrand.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Saham MEDC melompat 2% pada transaksi pagi
JAKARTA. Pergerakan saham PT Medco Energy Tbk (MEDC) menarik untuk dicermati. Pada pukul 09.50, saham MEDC menanjak 2% menjadi Rp 1.750. Aksi beli investor terhadap saham produsen minyak ini terkait dengan peringkat obligasi perusahaan. Seperti yang diberitakan sebelumnya, lembaga pemeringkat PT Pefindo menegaskan rating AA- untuk obligasi Medco Energi I tahun 2012 berdenominasi dollar Amerika Serikat (AS). Obligasi berkelanjutan itu memiliki target penerbitan hingga US$ 150 juta. Di penawaran tahap ketiga ini, Medco menerbitkan obligasi hingga US$ 20 juta.Kepala Riset eTrading Securities Betrand Reynaldi menilai, penerbitan obligasi ini didukung dengan keuangan perusahaan yang sudah membaik dari tahun ke tahun. Posisi MEDC masih cukup likuid dengan rasio net gearing yang berada pada level 50,92%, dengan posisi cash sebesar US$ 890juta. "Kami melihat dengan penerbitan obligasi tidak ada masalah bagi perseroan. Tetapi mengingat harga minyak yang tidak stabil, perseoan perlu menjaga tingkat solvabilitasnya mengingat hal ini dapat menekan profit margin perseron," jelas Betrand.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News