KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Wijaya Karya Tk (
WIKA) masih mencatatkan kenaikan yang signifikan hingga hari ini. Melansir RTI, saham WIKA naik 67% dalam seminggu dan 41,53% dalam sebulan. Secara
year to date (Ytd), saham WIKA sudah naik 61,83%. Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Mahendra Vijaya mengatakan, kenaikan yang terjadi pada harga saham WIKA sepenuhnya merupakan dinamika pasar.
WIKA mengakui, mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh pasar saham, maupun masyarakat. “Ini akan menjadi semangat bagi Perseroan untuk terus fokus menjalankan langkah transformasi, penyehatan keuangan, serta memperkuat fundamental dan tata kelola perusahaan untuk memastikan keberlangsungan bisnis dan pertumbuhan yang berkelanjutan ke depan,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (15/8).
Baca Juga: Implementasi ESG, WIKA Salurkan Bantuan Pendidikan dan Sembako ke Yayasan Sayap Ibu WIKA sendiri sebenarnya belum merilis laporan keuangan di semester I 2024. Namun, WIKA masih menderita rugi bersih sebesar Rp 1,3 triliun di kuartal I 2024. Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani pun mengatakan, ada berbagai alasan mengapa saham WIKA mengalami kenaikan. Pertama, masuknya saham WIKA ke indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) Indonesia. Asal tahu saja, Morgan Stanley melakukan review alias peninjauan indeks MSCI Indonesia. Kali ini, MSCI memasukkan empat saham baru ke MSCI Small Cap Indexes List, salah satunya adalah saham WIKA. Pergantian konstituen indeks MSCI ini akan efektif pada 2 September 2024. Lalu, ada berita terkait suntikan penyertaan modal negara (PMN) dan terkait proyek WIKA di IKN. “Selain itu, ada
technical rebound dari sahamnya yang sudah uji level rendah di bulan November dan Desember tahun 2023, sebelum terkena suspensi,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (15/8). Certified Elliott Wave Analyst Master Kanaka Hita Solvera Daniel Agustinus melihat, kenaikan kinerja saham WIKA memang tersengat sentimen kocok ulang indeks MSCI Indonesia. “Saham WIKA mendapatkan sentimen masuk ke MSCI Small Cap Indexes List, sehingga mendorong investor untuk melakukan spekulasi pembelian sahamnya,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (15/8).
Daniel melihat, saham WIKA kemungkinan besar akan kembali turun setelah rebalancing MSCI yang terjadi akhir bulan ini.
Saham WIKA nanti diperkiraan juga akan kembali turun jika rilis laporan keuangan perseroan di semester II masih negatif. Alhasil, Daniel masih merekomendasikan sell on strength untuk WIKA. Meskipun begitu, Daniel melihat saham WIKA bisa menyentuh target harga sampai level Rp 400 per saham. “Sell on strength dulu saja untuk saham-saham konstruksi BUMN Karya. Nanti bisa buyback ketika harganya sudah mengalami pullback yang signifikan,” paparnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari