KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produksi emas PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) sempat menurun dan menyebabkan kinerja MDKA menurun di kuartal pertama 2021. Namun, manajemen menargetkan produksi di tahun ini akan membaik. Para analis juga meyakini kinerja MDKA hingga akhir tahun ini akan berbalik positif didukung kenaikan harga emas dan tembaga. Kinerja MDKA belakangan tergerus karena produksi menurun. Sepanjang kuartal pertama 2021 produksi emas Merdeka Copper menurun 69% secara year on year (yoy) ke 16.585 ons. Produksi menurun karena terjadi insiden patahan timbunan (heap leach) di tambang emas Tujuh Bukit. Akibatnya, pendapatan MDKA di kuartal pertama 2021 turun 55,15% menjadi US$ 46,54 juta. Sementara, rugi bersih mencapai US$ 4,98 juta. Dessy Lapagu, analis Samuel Sekuritas Indonesia mengatakan, produksi tahun ini yang berpotensi lebih rendah dibanding tahun lalu menjadi tantangan bagi MDKA untuk menggenjot kinerja. "Proses perbaikan produksi kami lebih memandang secara moderat seiring efek insiden heap leach masih mempengaruhi produktivitas untuk sepanjang semester pertama 2021," kata Dessy, Senin (7/6). Manajemen MDKA juga tengah berharap normalisasi produksi emas dari tambang Tujuh Bukit baru terjadi di kuartal ketiga 2021.
Saham Merdeka Copper (MDKA) tetap direkomendasikan meski ada tantangan produksi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produksi emas PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) sempat menurun dan menyebabkan kinerja MDKA menurun di kuartal pertama 2021. Namun, manajemen menargetkan produksi di tahun ini akan membaik. Para analis juga meyakini kinerja MDKA hingga akhir tahun ini akan berbalik positif didukung kenaikan harga emas dan tembaga. Kinerja MDKA belakangan tergerus karena produksi menurun. Sepanjang kuartal pertama 2021 produksi emas Merdeka Copper menurun 69% secara year on year (yoy) ke 16.585 ons. Produksi menurun karena terjadi insiden patahan timbunan (heap leach) di tambang emas Tujuh Bukit. Akibatnya, pendapatan MDKA di kuartal pertama 2021 turun 55,15% menjadi US$ 46,54 juta. Sementara, rugi bersih mencapai US$ 4,98 juta. Dessy Lapagu, analis Samuel Sekuritas Indonesia mengatakan, produksi tahun ini yang berpotensi lebih rendah dibanding tahun lalu menjadi tantangan bagi MDKA untuk menggenjot kinerja. "Proses perbaikan produksi kami lebih memandang secara moderat seiring efek insiden heap leach masih mempengaruhi produktivitas untuk sepanjang semester pertama 2021," kata Dessy, Senin (7/6). Manajemen MDKA juga tengah berharap normalisasi produksi emas dari tambang Tujuh Bukit baru terjadi di kuartal ketiga 2021.