KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, saham-saham operator telekomunikasi kompak mencatatkan penurunan. Padahal, pembatasan mobilitas masyarakat ini seyogyanya menjadi katalis positif bagi operator telekomunikasi karena berpotensi meningkatkan permintaan data. Selama dua minggu terakhir sampai dengan Kamis (15/7), saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) terkoreksi 1,26% ke level Rp 3.130 per saham. Sementara PT XL Axiata Tbk (EXCL) minus 5,7% menjadi Rp 2.480, PT Indosat Tbk (ISAT) merosot 11,23% ke level Rp 6.125, dan PT Smarfren Telecom Tbk (FREN) turun 2,48% menjadi Rp 118 per saham. Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan, pelemahan saham-saham tersebut dapat dijelaskan dari analisis teknikal. Mengingat, sebelum koreksi terjadi, saham-saham operator telekomunikasi sempat mencatatkan penguatan harga yang cukup signifikan.
Valdy merinci, TLKM tercatat naik 12,34% pada 20 Mei-7 Juni 2021, lalu EXCL menguat 40,40% pada 18 Mei-22 Juni 2021, ISAT naik 21,01% pada 20 Mei-22 Juni 2021, dan FREN melesat 61,45% pada 9 Juni-23 Juni 2021. "Kenaikan harga tersebut didorong oleh isu seputar pengembangan 5G dan isu merger-akuisisi. Oleh sebab itu, pelemahan yang terjadi dapat dipicu oleh aksi profit taking, memanfaatkan penguatan tersebut," tutur Valdy saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (15/7). Baca Juga: Harga minyak memanas tapi saham emiten berbasis minyak tertekan, ini kata analis