KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham perusahaan penyedia besi
scrap kapal bekas PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk (OPMS) naik 68,89% ke Rp 228 per saham dari harga penawaran perdana Rp 135 per saham pada perdagangan pertamanya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada transaksi perdana, saham OPMS ditransaksikan sebanyak 8 kali atau 132 saham. Nilai transaksinya sebesar Rp 3,01 juta. OPMS melepas sebanyak-banyaknya 400 juta saham baru atau setara 40% modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Pada perdagangan perdananya ini, Optima Prima menetapkan harga Rp 135 per saham.
Dengan begitu, perusahaan ini akan memperoleh dana segar dari penawaran saham perdana atau
initial public offering (IPO) sebesar Rp 54 miliar.
Baca Juga: Optima Prima Metal Sinergi tetapkan harga IPO Rp 135 per saham Optima Prima menggandeng Sinarmas Sekuritas sebagai penjamin dan pelaksana emisi efek. Pada penawaran umum saham OPMS kelebihan permintaan atau
oversubscribed sebanyak 2,2 kali dari total keseluruhan. Semua investor yang membeli dari dalam negeri. Rinciannya investor ritel 70% dan investor institusi 30%. Direktur Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko Bursa Efek Indonesia Fitri Hadi menyatakan OPMS menjadi perusahaan ke 37 yang tercatat di BEI. "IPO ini merupakan sarana bagi perusahaan untuk mengundang manfaat lainnya. Perusahaan lebih memiliki kredibilitas dibanding perusahaan lain," jelasnya di BEI, Senin (23/9). Fitri menyatakan OPMS diharapkan terus menerapkan prinsip tata kelola yang baik, menyelenggarakan dan patuh terhadap peraturan di pasar modal. Komisaris utama Sumardi Wijaya menyatakan pada 2012 perusahaan fokus pada peleburan besi tua. "Kemudian bertransformasi sebagai perusahaan bahan baku fokus besi
scrap dan hasil pemotongan kapal bekas," ujarnya. Suhardi menjelaskan pada Januari 2019 perusahaan mengganti nama menjadi OPMS dengan komitmen tinggi dan rekam jejak kuat dalam menjalankan bisnis dan bisa mengambil bagian pemasok bahan baku besi baja di Indonesia. Sumardi mengharapkan semakin besarnya OPMS bisa mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap besi impor.
Baca Juga: Ada 18 perusahaan dalam pipeline IPO BEI, begini prospeknya menurut analis Sebelumnya Direktur Utama OPMS Meilyna Widjaja mengatakan, seluruh dana hasil IPO ini akan digunakan untuk memperkuat modal kerja, yakni untuk pembelian kapal bekas yang akan dijadikan besi
scrap. "Melantainya OPMS di BEI adalah upaya perusahaannya dalam memperkuat bisnis di bidang besi
scrap yang mayoritas dari kapal bekas," jelasnya. IPO ini menurut Meilyna merupakan langkah tepat untuk memperbesar usaha sekaligus memperkenalkan secara luas akan industri besi
scrap kepada industri besi baja di dalam negeri. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi