Saham Pelat Timah (NIKL) Dibuka Hari Ini (19/3) Setelah Suspensi Untuk Cooling Down



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali membuka perdagangan saham PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) pada hari ini, Selasa (19/3) setelah suspensi sehari untuk cooling down. Kemarin, Senin (18/3), saham NIKL disuspensi karena peningkatan harga kumulatif yang signifikan.

"Dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi investor, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham Pelat Timah Nusantara (NIKL) pada perdagangan tanggal 18 Maret 2024," ungkap Yulianto Aji Sadono, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI dan Pande Made Kusuma Ari A, Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan BEI dalam pengumuman bursa.

Harga saham NIKL terus melesat sejak akhir pekan lalu. Dalam empat hari perdagangan hingga Jumat (15/3), harga saham NIKL mengakumulasi kenaikan 98,47% ke Rp 520 per saham. Ini adalah harga tertinggi NIKL sejak Mei 2023.


Kenaikan harga saham NIKL diikuti dengan volume transaksi yang jumbo. Pada perdagangan terakhir pekan lalu, volume transaksi saham NIKL bahkan mencapai 20,8 juta saham, jauh lebih tinggi ketimbang volume transaksi bulan Februari yang mencapai ratusan ribu saham.

Baca Juga: Ini Alasan Latinusa (NIKL) Prediksi Penjualan Tahun Ini Lebih Rendah Daripada 2022

Penghentian sementara perdagangan saham NIKL bertujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasi di saham NIKL.

Dalam keterbukaan informasi tanggal 14 Maret 2024, NIKL mengatakan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal.

Pengky Frusman, Sekretaris Perusahaan Pelat Timah Nusantara juga mengatakan, NIKL tidak memiliki rencana untuk melakukan tindakan korporasi dalam waktu dekat. Ini termasuk rencana korporasi yang akan berakibat terhadap pencatatan saham NIKL di bursa, paling tidak dalam tiga bulan mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati