KONTAN.CO.ID - Saham MicroStrategy melonjak 6% dalam perdagangan premarket pada Senin (16/12), menyusul pengumuman bahwa perusahaan perangkat lunak sekaligus pembeli besar bitcoin ini akan masuk ke dalam indeks Nasdaq 100 yang berfokus pada sektor teknologi. Langkah ini diharapkan memperkuat tren kenaikan harga saham MicroStrategy yang telah melonjak signifikan sepanjang tahun. Indeks Nasdaq 100 senilai US$25,7 triliun, yang berisi perusahaan non-finansial terbesar, kini mendapatkan eksposur tidak langsung terhadap bitcoin melalui MicroStrategy.
Baca Juga: Bitcoin Naik di Atas US$106,000 di Tengah Harapan Pembentukan Cadangan Strategis AS Perusahaan tersebut memiliki bitcoin senilai US$44 miliar dalam neracanya, yang mewakili sekitar 2% dari total pasokan bitcoin di dunia. Kehadiran MicroStrategy di Nasdaq 100 diperkirakan akan menarik lebih banyak pembelian dari dana-dana yang melacak indeks ini, seperti Invesco QQQ Trust senilai US$322 miliar. Hal ini dapat memperkuat reli saham perusahaan, yang sudah melonjak hampir 550% tahun ini seiring dengan lonjakan harga bitcoin. Matthew Dibb, Chief Investment Officer di Astronaut Capital mengatakan bahwa ini dapat menjadi awal dari "siklus berulang modal" yang mampu mendorong kenaikan harga spot bitcoin.
Baca Juga: Harga Bitcoin Berpotensi ke US$ 200.000 di Tahun 2025, Ini Sentimen yang Menopangnya “ETF seperti QQQ dan lainnya akan membeli saham MicroStrategy untuk mencerminkan portofolio indeks. Hal ini berpotensi meningkatkan harga sahamnya, memungkinkan MicroStrategy membeli lebih banyak bitcoin melalui penerbitan utang, obligasi, atau saham,” jelas Dibb. Bitcoin mencatat rekor tertinggi di atas US$106.000 pada hari yang sama setelah Presiden terpilih Donald Trump mengisyaratkan rencana untuk menciptakan cadangan strategis bitcoin, mirip dengan cadangan minyak strategis AS. MicroStrategy telah menggandakan kepemilikan bitcoinnya tahun ini melalui penerbitan saham dan obligasi. Saham perusahaan ini telah melonjak hingga 3,200% sejak mengadopsi bitcoin sebagai aset perbendaharaan pada 2020 di bawah kepemimpinan Michael Saylor, salah satu pendiri perusahaan.
Baca Juga: Terus Reli, Harga Bitcoin Menuju Level US$ 100.000 Berkat Donald Trump Meskipun demikian, perusahaan melaporkan kerugian bersih sebesar US$340 juta untuk kuartal ketiga yang berakhir pada 20 September, menandai kerugian kuartalan ketiga berturut-turut. Namun, kapitalisasi pasar MicroStrategy melonjak menjadi lebih dari US$100 miliar berdasarkan harga saham premarket terbaru, lebih dari dua kali nilai total kepemilikan bitcoin-nya. Menurut Dibb, masuknya MicroStrategy ke Nasdaq 100 merupakan tonggak besar bagi industri kripto. Langkah ini diperkirakan akan memicu perdebatan sengit di kalangan pendukung dan skeptis terhadap kripto, khususnya terkait strategi Michael Saylor dan peran perusahaan dalam pasar bitcoin.
Baca Juga: Harga Bitcoin Koreksi dari Level Tertinggi, Intip Prospek Harganya Hingga Akhir Tahun Selain MicroStrategy, perusahaan lain yang juga masuk ke dalam Nasdaq 100 adalah Palantir dan Axon Enterprise.
Mereka menggantikan Illumina, Super Micro, dan Moderna dalam komposisi indeks yang baru, yang mulai berlaku pada 23 Desember mendatang. Sementara itu, saham Super Micro anjlok 10,6%, sedangkan Palantir naik 2,1% setelah pengumuman perubahan tersebut.
Editor: Yudho Winarto