KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Awal Februari lalu, indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia kedatangan empat saham baru. Namun, kinerja mayoritas saham pendatang baru ini malah loyo. Padahal, beberapa hari sebelum tanggal pengumuman rebalancing indeks saham paling likuid itu, saham-saham tersebut cenderung menguat. Saham PT Indika Energy Tbk (INDY), contohnya, hingga penutupan perdagangan Senin (26/2) melemah 1,17% ke level Rp 4.220 per saham. Alhasil, INDY telah mengakumulasi penurunan hingga 7% dari sebelumnya di posisi Rp 4.530 per saham pada 25 Januari 2018, yang merupakan tanggal pengumuman rebalancing indeks LQ45. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) pun serupa. Sejak tanggal tersebut, harga saham TPIA turun 4% ke level Rp 6.200 per saham. Demikian pula saham PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP). Saham ini sudah menyusut 6% ke posisi Rp 464 per saham.
Saham pendatang baru LQ45 malah berguguran
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Awal Februari lalu, indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia kedatangan empat saham baru. Namun, kinerja mayoritas saham pendatang baru ini malah loyo. Padahal, beberapa hari sebelum tanggal pengumuman rebalancing indeks saham paling likuid itu, saham-saham tersebut cenderung menguat. Saham PT Indika Energy Tbk (INDY), contohnya, hingga penutupan perdagangan Senin (26/2) melemah 1,17% ke level Rp 4.220 per saham. Alhasil, INDY telah mengakumulasi penurunan hingga 7% dari sebelumnya di posisi Rp 4.530 per saham pada 25 Januari 2018, yang merupakan tanggal pengumuman rebalancing indeks LQ45. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) pun serupa. Sejak tanggal tersebut, harga saham TPIA turun 4% ke level Rp 6.200 per saham. Demikian pula saham PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP). Saham ini sudah menyusut 6% ke posisi Rp 464 per saham.