Saham Perbankan dan Pertambangan Dongkrak Bursa Australia pada Senin (7/10)



KONTAN.CO.ID - Pada Senin (7/10), saham-saham Australia berakhir lebih tinggi setelah kenaikan di sektor perbankan mampu mengimbangi penurunan saham Rio Tinto.

Menyusul konfirmasi perusahaan tersebut terkait pembicaraan untuk mengakuisisi Arcadium Lithium.

Indeks acuan S&P/ASX 200 naik 0,7% menjadi 8.205,4 poin, setelah pekan lalu mencatat penurunan 0,8%.


Saham sektor keuangan melonjak 1,5%, dengan bank-bank besar "Big Four" mencatatkan kenaikan antara 1,2% hingga 2,1%.

Baca Juga: Saham Sektor Kesehatan Melonjak, Cermati Pemicunya dan Rekomendasi Analis

"Reksadana global membeli saham perbankan dan pertambangan untuk menjaga pasar tetap tinggi," ujar Mathan Somasundaram, CEO DeepData Analytics.

Ia menambahkan bahwa sektor perbankan lebih likuid dan memiliki bobot yang lebih besar dibandingkan sektor lainnya, sehingga mendorong reksadana global untuk membeli, yang pada akhirnya mengangkat pasar.

Saham sektor pertambangan juga naik 0,6%, dengan saham BHP Group dan Fortescue masing-masing meningkat 0,6% dan 3%.

Sektor pertambangan telah mengalami kenaikan dalam tujuh dari 10 sesi terakhir, seiring investor yang terus membeli saham di sektor ini setelah stimulus besar-besaran dari China, mitra dagang terbesar Australia.

Baca Juga: Berkshire Hathaway Kuasai 100% Saham BHE

Saham Arcadium Lithium yang terdaftar di Australia mencatatkan lonjakan tertinggi dalam indeks, dengan kenaikan 45,7% dan mencapai level tertinggi dalam empat bulan.

Hal ini terjadi setelah Rio Tinto mengkonfirmasi penawarannya untuk membeli perusahaan tersebut, yang diperkirakan bernilai antara $4 miliar hingga $6 miliar atau lebih, menurut beberapa sumber.

Namun, saham Rio Tinto sendiri turun 2% setelah pengumuman penawarannya untuk Arcadium.

Baca Juga: IHSG Berada di 7.500, Ada 3 Saham Naik Lebih dari 30% di Sesi I Senin (7/10)

Saham teknologi naik 1,6%, mengikuti tren positif di pasar AS. Sementara itu, saham energi naik 0,2%, sedangkan saham emas turun 1,1% akibat penurunan harga logam mulia tersebut.

Bank Sentral Australia (RBA) akan merilis notulen rapat kebijakan pada September pada Selasa, yang diperkirakan akan memberikan petunjuk lebih lanjut terkait kemungkinan penurunan suku bunga.

Di Selandia Baru, indeks acuan S&P/NZX 50 turun 0,2% menjadi 12.596,87 poin. Bank sentral negara tersebut diperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar setengah poin dalam rapat kebijakannya pada Rabu, menurut jajak pendapat Reuters.

Selanjutnya: Saham Sektor Kesehatan Melonjak, Cermati Pemicunya dan Rekomendasi Analis

Menarik Dibaca: Alokasi Pemerintah di Sektor Teknologi Harus Ditingkatkan Selagi Mengadopsi AI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto