Saham perbankan dijual asing, bagaimana nasib IHSG besok?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Senin (8/5), ditutup dengan penguatan tipis setelah tarik menarik di dua zona. Indeks ditutup menguat 0,08% ke level 4.511,06. 

Transaksi relatif sepi dengan volume perdagangan 6,5 miliar saham dan Rp 6,5 triliun. Namun, asing masih mencatatkan nilai jual bersih atau net sell Rp 669,39 miliar di seluruh pasar. Dalam sepekan, aksi jual asing mencapai Rp 4,5 triliun.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menyebut, IHSG masih ditekan aksi jual asing, terutama yang melepas saham-saham perbankan. 

Tercatat, saham BBCA, BBRI, dan BMRI menjadi saham yang paling banyak dilepas asing hari ini.

BBCA turun -0,42% ke Rp 23.825 dengan net sell asing Rp 289,35 miliar. 

Kekhawatiran pasar akan besarnya restrukturisasi kredit UMKM juga menekan saham BBRI dengan net sell asing Rp 280,69 miliar.

Pasar juga masih menunggu skema yang jelas mengenai bank jangkar yang akan ditetapkan pemerintah, yang bisa mempengaruhi kesehatan likuiditas perbankan di tengah pandemi. 

William memperkirakan, IHSG besok (19/5) akan ditekan sentimen yang sama. Apalagi, dari sisi teknikal, terbuka peluang pelemahan. 

"Kali ini moving average convergence-divergence (MACD) sudah resmi dead cross, disusul dengan MA5 dan MA20, maka secara teknikal IHSG memasuki downtrend," kata dia dalam risetnya, hari ini.

Perkiraan William, IHSG hari ini berpotensi bergerak mixed cenderung menurun dalam range 4.474 - 4.565.

Dia menyarankan, investor masih bisa melakukan trading dengan memperhatikan saham-saham selain perbankan selagi sektor ini masih dilepas oleh asing.

Sementara itu, Head of Research, Equity Technical Analyst dari Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi melihat, sudah ada sinyal jenuh jual. "Sehingga, secara teknikal IHSG berpeluang bergerak menguat atau rebound,"  tulis dia dalam risetnya. 

Perkiraan Lanjar, IHSG besok akan bergerak di rentang 4.500 - 4.660. 

Beberapa faktor yang tetap diamati pasar antara lain langkah pemerintah menyusun strategi restart perekonomian agar target pertumbuhan ekonomi yang baru 2,3% bisa tercapai. 

Selain itu, besok, Bank Indonesia (BI) juga akan mengumumkan keputusan bunga acuan. BI sudah mempertahankan bunga acuan 4,5% pada Maret dan April. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia