KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham emiten perbankan yang menghuni Indeks LQ45 masih menunjukkan kinerja kurang memuaskan. Dari enam emiten perbankan yang masuk ke dalam indeks paling likuid tersebut, hanya saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang sudah memberi return positif sejak awal tahun, yakni 1,42%. Saham perbankan big four lainnya, yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), masih mencatatkan imbal hasil negatif, masing-masing 3,41%, 14,98%, dan 17,83% sejak awal tahun. Sementara saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dan Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) masing-masing terkoreksi 14,15% dan 9,18%. Secara fundamental, Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Setya Ardiastama melihat, kenaikan kredit bermasalah atau non-performing loans (NPL) masih berpotensi terjadi. Hal ini seiring restrukturisasi dari kredit diperpanjang hingga 2022.
Saham perbankan LQ45 masih laggard, simak rekomendasinya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham emiten perbankan yang menghuni Indeks LQ45 masih menunjukkan kinerja kurang memuaskan. Dari enam emiten perbankan yang masuk ke dalam indeks paling likuid tersebut, hanya saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang sudah memberi return positif sejak awal tahun, yakni 1,42%. Saham perbankan big four lainnya, yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), masih mencatatkan imbal hasil negatif, masing-masing 3,41%, 14,98%, dan 17,83% sejak awal tahun. Sementara saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dan Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) masing-masing terkoreksi 14,15% dan 9,18%. Secara fundamental, Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Setya Ardiastama melihat, kenaikan kredit bermasalah atau non-performing loans (NPL) masih berpotensi terjadi. Hal ini seiring restrukturisasi dari kredit diperpanjang hingga 2022.