KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang 2018, indeks saham LQ45 cenderung mengalami koreksi. Berdasarkan data Bloomberg, indeks saham LQ45 secara year to date (ytd) sudah terkoreksi hingga 11,97%. Penurunan tersebut dua kali lipat lebih dalam dari koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara ytd yang terkoreksi 5,48%. Namun dalam sebulan terakhir, indeks LQ45 mencatatkan penguatan sebanyak 6,12% per Jumat (3/8). Beberapa emiten pendongkrak harga saham LQ45 tersebut diantaranya PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) yang menguat 30,29%, disusul PT Sentul City Tbk (BKSL) menanjak 30%, PT Elnusa (ELSA) menguat 24,73%, PT Indo Tambangraya Megah (ITMG) naik 24,73% dan saham PT Wijaya Karya (WIKA) yang 22,18% dalam sebulan terakhir. Senior Analis Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar mengatakan, wajar jika sebulan terakhir indeks LQ45 sempat mengalami rebound. Faktor utamanya, didukung rilis laporan keuangan emiten untuk kinerja enam bulan terakhir.
Saham perbankan mendongkrak indeks LQ45 dalam sebulan terakhir
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang 2018, indeks saham LQ45 cenderung mengalami koreksi. Berdasarkan data Bloomberg, indeks saham LQ45 secara year to date (ytd) sudah terkoreksi hingga 11,97%. Penurunan tersebut dua kali lipat lebih dalam dari koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara ytd yang terkoreksi 5,48%. Namun dalam sebulan terakhir, indeks LQ45 mencatatkan penguatan sebanyak 6,12% per Jumat (3/8). Beberapa emiten pendongkrak harga saham LQ45 tersebut diantaranya PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) yang menguat 30,29%, disusul PT Sentul City Tbk (BKSL) menanjak 30%, PT Elnusa (ELSA) menguat 24,73%, PT Indo Tambangraya Megah (ITMG) naik 24,73% dan saham PT Wijaya Karya (WIKA) yang 22,18% dalam sebulan terakhir. Senior Analis Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar mengatakan, wajar jika sebulan terakhir indeks LQ45 sempat mengalami rebound. Faktor utamanya, didukung rilis laporan keuangan emiten untuk kinerja enam bulan terakhir.