KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) kemarin turun 0,91% ke 6.119,47. Indeks sektor keuangan anjlok hingga 1,90% pada perdagangan kemarin. Saham-saham bank besar mencatat penurunan signifikan. Misalnya, harga saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (
BBRI) yang turun 3,98% ke Rp 4.100 per saham. Harga saham PT Bank Central Asia Tbk (
BBCA) turun 2% ke Rp 29.400. Harga saham PT Bank Mandiri Tbk (
BMRI) pun turun 2,36% ke Rp 7.250 dan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (
BBNI) turun 1,26% ke Rp 7.825 per saham.
Baca Juga: Wall Street menguat lebih dari 1% setelah China menstabilkan yuan Analis Kresna Sekuritas Franky Rivan mengatakan, pelemahan IHSG ini disebabkan oleh memanasnya kembali sentimen perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Perang dagang ini kemudian berlanjut pada perang mata uang. "Oleh karena itu, kita lihat bukan hanya saham perbankan yang di
sell-off, tapi juga saham sektor-sektor lainnya," ucap Franky kepada Kontan.co.id, Selasa (6/8). Meskipun begitu, menurut dia, pelemahan nilai tukar yuan terhadap rupiah tidak signifikan terhadap fundamental sektor perbankan di Indonesia. Alasannya, total pinjaman atau simpanan dalam renminbi masih tidak signifikan dibandingkan dengan total pinjaman perbankan Tanah Air.
Baca Juga: IHSG melemah, simak rekomendasi saham Profindo Sekuritas untuk perdagangan Rabu (7/8) Meski harga-harga saham perbankan turun, Franky mengatakan pihaknya masih neutral terhadap saham-saham sektor ini. Menurut dia, untuk mulai mengoleksi saham-saham perbankan, investor perlu menunggu likuiditas perbankan membaik dengan dana masuk dari pihak ketiga yang signifikan. "
Top-pick kami adalah BBCA dengan rekomendasi
buy dan target harga Rp 34.400 hingga akhir tahun," ucap dia. Bernada serupa, Analis MNC Sekuritas Nurulita Harwaningrum mengatakan, pelemahan saham sektor perbankan terjadi karena pelemahan yuan akibat perang mata uang yang dipicu perang dagang AS-China. "Hal tersebut dilakukan untuk mendorong ekspor China ke negara lain agar memiliki harga yang lebih kompetitif," kata Nurulita.
Baca Juga: Kinerja Keuangan Emiten LQ45 Melambat, Ini Pilihan Saham Yang Layak Dicermati premium Oleh karena itu, dia merekomendasikan invetsor untuk memilih saham-saham yang defensif, seperti sektor konsumer dan telekomunikasi. Sementara itu, saham-saham sektor perbankan, pihaknya masih dalam posisi neutral. "Tapi selektif untuk di saham tertentu, seperti BBNI karena valuasinya murah," kata dia. Secara teknikal, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana juga mengatakan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) cukup menarik untuk dikoleksi. Alasannya, kedua saham ini sudah turun cukup dalam dan harga tergolong murah untuk saat ini. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati