Saham Perdana BWPT Naik Rp 20



JAKARTA. Investor PT BW Plantation Tbk (BWPT) bisa tersenyum riang. Kendati indeks harga saham gabungan (IHSG) terjun bebas, harga saham BWPT naik 3,6% ke level Rp 570 per saham pada perdagangan perdana di lantai bursa kemarin (27/10). Nilai perdagangan efek ini mencapai Rp 118,43 miliar dengan volume 207,81 juta saham. Kapitalisasi pasar BWPT sebesar Rp 2,3 triliun.

Sebagai agen stabilisasi, sejak kemarin hingga 30 hari ke depan, Danareksa Sekuritas akan menjaga harga saham BWPT agar tidak turun di bawah Rp 550 per saham. Untuk mengamankan harga tersebut, Danareksa akan menggunakan 60,55 juta saham BWPT milik PT Mitra Energi Global.

Penjualan saham perdana BWPT alias initial public offering (IPO) menghasilkan fulus Rp 666,05 miliar. BW Plantation mendapat jatah Rp 493,35 miliar. Sedangkan sisanya menjadi hak Cahaya Cipta Global dan Surya Cipta Sejahtera. Kedua perusahaan ini adalah pemegang lama saham BWPT.


Direktur Keuangan BWPT Iman Faturachman mengatakan, dalam tiga tahun ke depan perusahaannya membutuhkan belanja modal Rp 1,2 triliun. Dana itu akan dipakai untuk penanaman lahan hingga 32.000 hektare dan pembangunan pabrik CPO.

Per September 2009, BWPT meraih pendapatan Rp 450 miliar, naik 8,7% ketimbang September 2008 yang senilai Rp 414 miliar. Sementara laba bersihnya hanya bertambah Rp 1 miliar menjadi sekitar Rp 147 miliar.

Tahun ini BWPT mematok target pendapatan senilai Rp 600 miliar atau naik 16,9% ketimbang tahun lalu sebesar Rp 513,7 miliar. "Laba bersih kami harapkan sampai Rp 200 miliar," kata Iman usai pencatatan saham perdana BWPT kemarin (27/10). Tahun 2008 laba bersih BWPT hanya Rp 119,81 miliar.

Presiden Direktur BWPT Abdul Halim Ashari menambahkan, selama tiga kuartal tahun ini, BWPT memproduksi 261.881 ton tandan buah segar. Sementara produksi CPO BWPT mencapai 67.251 ton. "Tahun ini target produksi CPO sebanyak 90.000 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan