Saham perdana NRCA auto rejection



JAKARTA. PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Di hari pertama perdagangan, kemarin, harga saham NRCA melesat dan terkena penghentian perdagangan automatis (auto rejection).

Awalnya, harga NRCA dibuka naik 27% menjadi Rp 1.000 per saham dari harga penawaran umum perdana (IPO) Rp 850. Sekejap kemudian, harga NRCA langsung melejit 49,41% ke Rp 1.270 per saham.

Nah, sesuai aturan main BEI, terhadap saham yang berharga antara Rp 200-Rp 2.000 per saham, akan langsung terkena auto rejection jika dalam sehari perdagangan harganya melonjak lebih dari 25%. Khusus saham IPO, batasnya ditetapkan dua kali dari persentase auto rejection tersebut.


NRCA, yang juga anak usaha PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) itu menawarkan 306,09 juta saham atau 12,34% dari total modal disetor dan ditempatkan. Saat masa penawaran awal (bookbuilding), permintaan saham NRCA kelebihan permintaan (oversubscribed) 4,25 kali.

Dari IPO ini, NRCA memperoleh dana segar Rp 260,17 miliar. Direktur Utama NRCA, Hadi Winarto Christanto bilang, dana hasil IPO untuk ekspansi. Sekitar 75% dari dana hasil IPO untuk memperkuat modal kerja konstruksi, semisal pembiayaan proyek jalan tol Cikampek-Palimanan yang akan beroperasi Juni 2015.

Selain itu, juga untuk mendanai  proyek gedung komersial, seperti Parahyangan Residence Bandung. Sementara sisa dana IPO sebanyak 25%, akan NRCA gunakan untuk belanja modal.

NRCA tak hanya menawarkan saham perdana. Perusahaan konstruksi ini juga menjanjikan waran kepada pembeli saham IPO dengan rasio setiap pembeli tiga saham IPO akan mendapat satu waran. NRCA menerbitkan 102,03 juta waran seri I.

Utari Sulistiowati, Sekretaris Perusahaan SSIA mengatakan, NRCA membidik kontrak baru senilai Rp 2,9 triliun di tahun ini. Sampai akhir 2013, NRCA menargetkan bisa meraih pendapatan Rp 2,6 triliun, naik 28,45% dari tahun 2012. Target laba bersih melonjak 74,1% menjadi Rp 160 miliar. "Ada beberapa proyek besar yang digarap NRCA, seperti infrastruktur jalan tol dan beberapa apartemen," tutur Utari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yuwono Triatmodjo