Saham perkebunan masih tertekan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor perkebunan menjadi salah satu sektor dengan kinerja saham tertekan sepanjang tahun ini. Secara year to date (ytd), sektor perkebunan masih minus 9,07%. Selain perkebunan, sektor properti, real estate dan infrastruktur juga cukup tertekan. Kinerja sektor properti masih minus 5,04%.

Kedua sektor ini, mencatatkan kinerja saham yang kurang memuaskan dibandingkan dengan sektor lain yang masih tumbuh. Sebelumnya, sektor perkebunan diuntungkan dengan meredanya efek el nino. Siklus alam ini, sebelumnya cukup menekan pendapatan emiten-emiten perkebunan.

Ada beberapa emiten yang masuk dalam sektor ini. Di antaranya seperti Astra Agro Lestari (AALI), PP London Sumatera Indonesia (LSIP), Austindo Nusantara Jaya (ANJT), Eagle High Plantations (BWPT), Dharma Satya Nusantara (DSNG), Golden Plantation (GOLL), Provident Agro (PALM), dan beberapa emiten lainnya.


Selain mengandalkan komoditas sawit, sejatinya beberapa emiten juga mengandalkan bisnis lainnya. Misalnya saja seperti ANJT, yang ingin memperbesar pasar produk edamame. Asal tahu, belum lama ini ANJT mengganti bisnisnya pada penjualan tembakau menjadi penjualan edamame, selain produk sawit yang masih menjadi andalan.

Lewat anak usahanya, PT Gading Mas Indonesia Teguh, ANJT bekerja sama dengan perusahaan asal Jepang bernama AJI HK Ltd, entitas yang bernaung di bawah Asia Group. "Kami akan fokuskan bisnis edamame pada pasar ekspor, terutama Jepang," kata Istini Tatiek Siddharta, Direktur Utama ANJT pada saat pengumuman kerja sama di Jakarta, Rabu (29/11).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati