KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham dari sektor pertambangan kembali tancap gas di bulan Januari 2019. Di bulan lalu, indeks saham sektor pertambangan naik 8,30% atau berada di urutan kedua setelah indeks saham sektor infrastruktur yang bertengger di urutan pertama dengan kenaikan sebesar 9,97%. Meski begitu, analis menilai, saham sektor pertambangan hanya layak dikoleksi untuk jangka pendek saja. Sebagai informasi, saham-saham dari sektor pertambangan di sepanjang tahun 2018 memberikan rata-rata return 11,45%. Kinerja indeks saham sektor pertambangan tersebut berada di urutan kedua setelah indeks sektor industri dasar dan kimia yang naik 24,01 di penutupan perdagangan tahun 2018, tepatnya pada 28 Desember 2018. Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, di awal tahun 2019 saham-saham sektor pertambangan melaju kencang karena adanya sejumlah sentimen positif, antara lain iklim sektor pertambangan dalam negeri yang kondusif. Selain itu sentimen yang muncul dari badan usaha milik negara (BUMN) pertambangan PT Indonesia Asahan Aluminium yang dikabarkan akan mengambil alih saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Perlu diketahui, emiten pertambangan nikel yang berbasis di Sorowako, Sulawesi Selatan ini akan melakukan divestasi sahamnya pada Oktober 2019 mendatang.
Saham pertambangan layak koleksi untuk jangka pendek
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham dari sektor pertambangan kembali tancap gas di bulan Januari 2019. Di bulan lalu, indeks saham sektor pertambangan naik 8,30% atau berada di urutan kedua setelah indeks saham sektor infrastruktur yang bertengger di urutan pertama dengan kenaikan sebesar 9,97%. Meski begitu, analis menilai, saham sektor pertambangan hanya layak dikoleksi untuk jangka pendek saja. Sebagai informasi, saham-saham dari sektor pertambangan di sepanjang tahun 2018 memberikan rata-rata return 11,45%. Kinerja indeks saham sektor pertambangan tersebut berada di urutan kedua setelah indeks sektor industri dasar dan kimia yang naik 24,01 di penutupan perdagangan tahun 2018, tepatnya pada 28 Desember 2018. Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, di awal tahun 2019 saham-saham sektor pertambangan melaju kencang karena adanya sejumlah sentimen positif, antara lain iklim sektor pertambangan dalam negeri yang kondusif. Selain itu sentimen yang muncul dari badan usaha milik negara (BUMN) pertambangan PT Indonesia Asahan Aluminium yang dikabarkan akan mengambil alih saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Perlu diketahui, emiten pertambangan nikel yang berbasis di Sorowako, Sulawesi Selatan ini akan melakukan divestasi sahamnya pada Oktober 2019 mendatang.