KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (
CUAN) mungkin masih asing di telinga investor. Namun, nama besar besar Prajogo Pangestu tentu sudah familiar bagi pelaku pasar modal. Nah, CUAN merupakan emiten terafiliasi salah satu orang terkaya di Indonesia tersebut. Prajogo Pangestu tercatat mengempit 84,97% saham CUAN atau setara 9,55 miliar unit saham. CUAN juga merupakan perusahaan induk yang berafiliasi dengan PT Barito Pacific Tbk (
BRPT), dimana Prajogo mengempit 71,51% saham BRPT.
CUAN resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada Rabu (8/3) dan menjadi emiten ke-24 yang melantai di BEI sepanjang tahun ini.
Baca Juga: Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) Milik Prajogo Pangestu Resmi IPO, Sahamnya Naik 24,54% Sebagai perusahaan induk, Petrindo mengoperasikan usaha pertambangan batubara dengan dukungan berbagai anak perusahaan yang tersebar di Wilayah Kalimantan. Melalui anak usahanya, PT Tamtama Perkasa, CUAN telah memproduksi batubara termal berkualitas tinggi sejak tahun 2013 dengan kapasitas produksi sebesar 1 juta ton per tahun. CUAN mematok harga penawaran umum perdana saham alias
initial public offering (IPO) di harga Rp 220 per saham. CUAN melepas maksimal 1,69 miliar saham dengan nominal Rp 200. Nilai itu mewakili 15,03% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Perusahaan yang bergerak dari sektor energi ini meraup dana segar Rp 371,8 miliar. Michael, Direktur Utama Petrindo Jaya Kreasi mengatakan, IPO CUAN mendapat sambutan hangat di kalangan investor. Buktinya, IPO Petrindo Jaya kreasi mencatat kelebihan permintaan atau
oversubscribed sebesar 48,85 kali dari porsi
pooling yang ditawarkan ke publik.
Baca Juga: Sejumlah Emiten Siap Bagikan Dividen Jumbo, Ini Kata Analis “Kami sangat menghargai antusiasme yang besar dari masyarakat untuk berpartisipasi dalam debut pertama kami di pasar modal sehingga IPO kami terserap seluruhnya oleh pasar. Ini menunjukkan optimisme dan kepercayaan publik terhadap perkembangan bisnis pertambangan yang semakin memperlihatkan tren pertumbuhan yang baik,” kata Michael saat seremoni pencatatan saham perdana CUAN di Bursa Efek Indonesia, Rabu (8/3). Lantas, bagaimana kinerja emiten tambang milik Prajogo Pangestu ini? Melansir prospektus, per September 2022, CUAN membukukan pendapatan senilai Rp 913,52 miliar, melesat 173,74 % dari pendapatan di periode yang sama tahun 2021 yang hanya Rp 333,71 miliar. Dari sisi
bottomline, CUAN membukukan laba bersih Rp 295,96 miliar per September 2022, berbanding terbalik dari kondisi pada akhir September 2021 di mana CUAN masih membukukan rugi sebesar Rp 66,45 miliar.
Baca Juga: Pasang Harga IPO Rp 220, Begini Potensi Pembagian Dividen Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) Michael masih meyakini, prospek harga batubara masih akan solid. Di tengah penurunan harga batubara tahun ini, CUAN akan menjaga biaya produksi dan menerapkan efisiensi dalam produksi. “Tentu kami berharap dan optimistis bahwa indeks harga batubara masih akan tetap baik tahun ini. Dan kami berjuang untuk mencatatkan kenaikan produksi dari tahun sebelumnya,” kata Michael. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli