Saham PPRO melesat 125,8% sepanjang tahun ini



JAKARTA. Debut PT PPP Properti Tbk (PPRO) di pasar modal semakin bertaji. Lihat saja, sejak melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) saham pengembang properti terus melanjut kencang.

Pada perdagangan hari ini, saham PPRO ditutup menguat 2,03% di level Rp 402. Ini level tertinggi harga saham sejak IPO pada Mei 2015 lalu. Sepanjang tahun ini saham PPRO tercatat telah melesat 125,8%.

Indaryanto, Direktur Keuangan PPRO mengatakan, peningkatan saham PPRO ini merupakan salah satu bukti bahwa kepercayaan investor terhadap perseroan masih sangat besar. "Ini seiring dengan pertumbuhan kinerja yang kita capai," katanya di Jakarta, Selasa (21/6).


Di kuartal I 2016, PPRO sukses mencetak pendapatan senilai Rp 533,7 miliar atau meningkat tajam dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 387,9 miliar. Peningkatan pendapatan usaha terjadi baik di penjualan realti yang naik 35% menjadi Rp505,7 miliar maupun di pendapatan properti (recurring income) yang naik 89,6% menjadi Rp28 miliar.

Seiring dengan kenaikan pendapatan, laba bersih PPRO meningkat 12,8% secara tahunan menjadi Rp90,61 miliar hingga kuartal I tahun 2016. Raihan pendapatan dan laba bersih ini sudah sejalan dengan target Perseroan.

Pencapaian pendapatan hingga kuartal pertama tahun 2016 ini tercatat 29,5% dari target pendapatan yang ditetapkannya untuk tahun ini, sementara raihan laba bersih mencapai 25% dari target laba bersih yang ditetapkan.

Sementara itu, kapitalisasi pasar PPRO kini mencapai Rp5,42 triliun atau melonjak sekitar dua kali lipat dari sebelumnya Rp2,50 triliun pada awal tahun ini. Adapun P/E PPRO kini telah mencapai 12 kali, lebih tinggi dibandingkan akhir tahun lalu yang mengindikasikan pasar telah mulai mengapresiasi dengan lebih baik.

PPRO tahun tengah gencar menjajaki kerjasama patungan untuk mengembangkan proyek properti di tengah keterbatasan lahan. Hingga saat ini, perseroan telah berhasil membentuk dua perusahaan patungan untuk membangun proyek apartemen di Jababeka dan Sentul City.

Baru-baru ini, perseroan juga telah berhasil menggandeng mitra untuk mengembangkan dua tower apartemen di Margonda Depok di atas lahan 5.500 meter persegi (m2). Perseroan akan membangun apartemen khusus mahasiswa bebas narkoba yang akan dibanderol dengan harga sekitar Rp 400 juta per unit.

Hingga akhir Mei 2015, PPRO telah berhasil membukukan pra penjualan (marketing sales) sebesar Rp 883,61 miliar atau tumbuh 304% dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 290,64 miliar. Sementara tahun ini, perseroan menargetkan marketing sales Rp 2,6 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie