Saham RIMO bikin pusing, sakitnya tuh di sini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jangan serius-serius amat. Ungkapan ini kerap muncul saat seseorang berusaha santai dalam menghadapi tekanan. Hal ini pula yang terjadi di antara investor yang masih memegang saham PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO). Meme yang menggambarkan pusingnya kepala saat melihat harga saham RIMO terjun bebas, muncul dalam salah satu grup Whatsapp yang berisi sejumlah para trader.

Meme tersebut menggambarkan titik-titik saat di mana seseorang mengalami sakit kepala. Pertama, saat terkena migrain, sakit yang dirasakan diwarnai dengan warna merah yang menyebar mulai dari mata hingga ke bagian salah satu sisi pelipis.

Lalu, sakit kepala akibat hipertensi digambarkan dengan rasa nyeri di bagian belakang kepala. Sementara, sakit kepala akibat stres ditandai dengan warna merah mulai dari tengkuk hingga sekeliling kening dan pelipis.


Terakhir, sakit kepala akibat memikirkan saham RIMO. Sakitnya merata, mulai dari seluruh bagian sisi kepala hingga leher. Hanya bagian mulut dan hidung yang tidak merasakan sakit.

Seperti diketahui, pergerakan harga saham RIMO belakangan ini memang membuat pusing. Pada awal tahun, harga saham RIMO masih tercecer di level Rp 69. Tapi, bulan Oktober lalu, harga RIMO sempat menyentuh level tertingginya Rp 660 per saham.

Sayang, kenaikan harga ini hanya sesaat. Awal pekan lalu, saham RIMO masih berada di level Rp 640. Namun hanya dalam satu minggu, saham RIMO terjun bebas hingga 47% ke level Rp 338. Penurunan terus berlanjut hingga pada akhirnya bursa melakukan suspensi atas saham RIMO pada awal pekan ini.

Baru hari ini (8/11), suspensi saham RIMO dibuka. Bukannya terangkat atau minimal bertahan, saham RIMO justru kembali anjlok. Hingga berita ini diturunkan, RIMO sudah terjun hampir 24% ke level Rp 194 per saham.

Dengan pergerakan seperti ini, banyak investor yang dananya terpaksa nyangkut. Salah satunya, Anton Bahtiar Rifa'i. Ia membeli RIMO karena melihat tren harganya terus menanjak. Volume transaksinya juga menurutnya menarik. "Saya masuk saat harganya masih di Rp 650 per saham," tuturnya.

Dengan posisi harga saham RIMO saat ini, maka portofolio miliknya sudah terkikis 61%. Ia akhirnya memutuskan untuk melakukan cut loss atas saham RIMO.

Meski demikian, masih ada sejumlah investor ritel yang masih berani menanti harga saham RIMO. Salah satunya, praktisi pasar modal, Prof Adler Haymans Manurung. Ia tak merinci kapan dan berapa jumlah saham RIMO yang dimiliki. Ia hanya menyebut, masuk ke saham RIMO saat harganya masih di bawah Rp 100 per saham.

"Nanti kalau saham RIMO di Rp 1.000 baru saya lepas," ujar pria yang juga aktif menulis buku seputar pasar modal ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini