Saham rokok mencatatkan penguatan,simak faktor pendorongnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada penutupan perdagangan Jumat (19/3), harga saham rokok PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) meningkat signifikan hingga 6,60% ke Rp 1.535. Setelahnya disusul PT Gudang Garam Tbk (GGRM) yang terkerek 3,21% ke Rp 37.775. 

Pada penutupan perdagangan sesi I Jumat (19/3), empat saham-saham rokok yang ada di bursa kompak mengalami penguatan. HMSP terkerek paling tinggi hingga 3,47% ke Rp 1.490, setelahnya disusul GGRM yang menguat 3,96% ke Rp 38.050. Adapun PT Indonesian Tobacco Tbk ( ITIC) juga naik 1,69% ke Rp 600, begitu pula dengan PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA) yang menguat 1,29% ke Rp 314. 

Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya mengamati, penguatan saham-saham emiten rokok siang tadi seiring dengan sektor barang konsumen yang menghijau. Mengutip data dari Bursa Efek Indoneisa (BEI) sektor barang konsumen menguat paling tinggi 2,47% ke level 42,30. 


Baca Juga: IHSG menguat 0,13% ke 6.356 pada Jumat (19/3), asing catat net buy Rp 512,29 miliar

"Karena kemarin-kemarin consumers goods turun," ujarnya ketika dihubungi Kontan.co.id, Jumat (19/3).  

Asal tahu saja, terhitung sejak awal tahun sektor ini terkikis paling dalam hingga 4,18%. 

Lebih lanjut ia menjelaskan, khusus untuk HMSP, penguatannya menjadi paling tinggi karena terdorong sentimen pembagian dividen. HMSP diperkirakan memiliki yield lumayan tinggi. 

Sekadar informasi, HMSP merupakan satu-satunya emiten rokok yang tercantum dalam indeks High Dividend 20 (IDX HIDIV20) untuk periode Februari 2021 hingga Januari 2022.  

Adapun IDX HIDIV20 adalah indeks yang mengukur kinerja harga dari 20 saham yang membagikan dividen tunai selama tiga tahun terakhir dan memiliki dividend yield tinggi. 

Sebelumnya, GGRM juga termasuk ke dalam jajaran indeks ini, hingga akhirnya terdepak bersama LPPF pada evaluasi mayor yang dilakukan bulan Januari 2021 yang lalu. 

Selanjutnya: Simak rekomendasi saham HMPS, AKRA, BBTN untuk Selasa (9/3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi