NEW YORK. Saham-saham Amerika Serikat (AS) kembali anjlok setelah terombang-ambing naik dan turun sebelum pemilihan Presiden AS. Apalagi, ini merupakan kontraksi yang paling buruk bagi saham-saham manufaktur sejak tahun 1982 dan prediksi bahwa perekonomian yang jeblok bakal membabat laba mereka. Halliburton Co., provider ladang minyak kedua terbesar di AS memimpin keterpurukan ini di 35 dari 40 perusahaan energi di S&P 500 Index setelah Goldman Sachs Group Inc. memotong kepemilikan mereka menjadi "netral" dan minyak tersurung hampir US$ 4 per barel. Walt Disney Co. hilang 3,4% setelah Merrill Lynch & Co. mengatakan bahwa perekonomian yang melambat akan menggebuk pendapatan taman bermain dan industri pertelevisian. AT&T Inc. justru menanjak 3,9% setelah Wachovia Corp. mengatakan bahwa nilainya "terpaksa'' dan saham-saham "aman". "Para pemilik modal sedang mencari ruang yang cukup aman," kata Robert Lutts, president Cabot Money Management di Boston. "Tapi saat ini lebih sulit dari yang biasanya bagi investor untuk mencari area aman itu," imbuhnya. S&P 500 kehilangan 2,45 poin, atau 0,3% menjadi 966,3. Dow Jones Industrial Average tergelincir 5,18 poin menjadi 9.319,83. Namun Nasdaq Composite Index naik 5,38 poin, atau 0,3% menjadi 1.726,33. S&P 500 mengalami kemunduran sehari setelah ia mampu mencatatkan kenaikannya usai terjungkal selama lebih dari sebulan. patokan indeks untuk saham-saham AS tenggelam 17% di bulan Oktober. Ini adalah bulan yang paling buruk sejak tahun 1987. Perdagangan bulan Oktober kemarin telah menghapus nilai sebesar US$ 9,5 triliun dari saham-saham di seluruh dunia, hampir sepertiga dari total nilai yang menguap tahun ini. Sebanyak 1 miliar saham berpindah tangan di lantai NYSE, perdagangan yang paling lambat sejak akhir Agustus. London interbank offered rate, atau Libor, untuk tiga bulan turun sebesar 17 basis poin atau sekitar 2,86%. Ini adalah level yang paling rendah sejak bangkrutnya Lehman Brothers Holdings Inc. pada 15 September 2008 lalu. Rate ini telah turun selama 16 hari berturut-turut, sebagai sinyal bahwa gelontoran dana segar darurat sebesar US$ 3 triliun oleh pemerintah telah bekerja dengan baik. Data yang dirilis oleh pemerintah minggu lalu menunjukkan bahwa belanja konsumen tahunan menciut 3,1% di kuartal ketiga tahun ini. Ini merupakan penurunan pertama sejak tahun 1991 dan yang paling besar sejak 1980. Menghadapi pemilihan Presiden AS besok, sejarah mengindikasikan bahwa saham-saham bakalan punya kesempatan yang lebih baik di tahun pertama jika AS dipimpin oleh Barack Obama ketimbang oleh John McCain.Sejak 1900, kenaikan rata-rata Dow Jones 9,8% di 12 bulan pertama setelah Democratic Party mengisi White House. Hitungan ini berdasarkan kemenangan sebanyak tujuh kali oleh Partai Demokrat dari Woodrow Wilson hingga Bill Clinton. Dow Jones hanya tersandung dua kali, setelah kemenangan Wilson pada tahun 1912 dan Jimmy Carter di tahun 1976.Menurut RealClearPolitics.com, jajak pendapat menunjukkan bahwa Democrat Obama yang berhadapan dengan Republican McCain memperhatikan ancaman ekonomi menjadi perhatian para pemilih. Obama memimpin 0,8% lebih banyak ketimbang McCain.
Saham-saham AS Tersungkur Menjelang Pemilihan Presiden
Oleh: Femi Adi Soempeno
Selasa, 04 November 2008 06:19 WIB
BERITA TERKAIT
Internasional
Dow Jones Kembali Angkat Tangan
Internasional
Krisis Mulai Menyambar Perindustrian Amerika?
Internasional
Wall Street Terus Berjuang
Internasional
Dow Jones Terkerek, Bursa Amerika Tersenyum Lega
Internasional