NEW YORK. Saham-saham di bursa AS melorot. Penurunan terbesar dialami saham-saham berbasis pertambangan dan energi setelah harga komoditas anjlok. Saham-saham yang mencatatkan penurunan antara lain: Chevron Corp dan Freeport McMoran Copper & Gold Inc yang tergerus setelah penguatan dolar menyebabkan penurunan harga komoditas. Sementara, PepsiCo anjlok 3% setelah menurunkan prediksi laba tahunan akhir tahun.. Penurunan juga dialami Marriott International Inc yang anjlok 5,8% setelah kinerja hotel besar di AS ini di bawah estimasi analis.Pada pukul 16.00 waktu New York, Kamis (7/10), indeks S&P 500 ditutup turun 0,2% menjadi 1.158,06. Dengan demikian, indeks S&P sudah turun selama dua hari berturut-turut. Sedangkan indeks Dow Jones turun 0,2% menjadi 10.948,58."Pasar saat ini tengah kacau. Data klaim pengangguran cukup baik, namun data tersebut sama sekali tidak menunjukkan bakal ada rekruitmen pegawai baru. Kondisi ini diperparah dengan melorotnya harga komoditas," jelas Alan Gayle, senior investment strategist Ridge Worth Capital Management di Richmond, Virginia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Saham-saham berbasis komoditas bikin bursa AS melorot
NEW YORK. Saham-saham di bursa AS melorot. Penurunan terbesar dialami saham-saham berbasis pertambangan dan energi setelah harga komoditas anjlok. Saham-saham yang mencatatkan penurunan antara lain: Chevron Corp dan Freeport McMoran Copper & Gold Inc yang tergerus setelah penguatan dolar menyebabkan penurunan harga komoditas. Sementara, PepsiCo anjlok 3% setelah menurunkan prediksi laba tahunan akhir tahun.. Penurunan juga dialami Marriott International Inc yang anjlok 5,8% setelah kinerja hotel besar di AS ini di bawah estimasi analis.Pada pukul 16.00 waktu New York, Kamis (7/10), indeks S&P 500 ditutup turun 0,2% menjadi 1.158,06. Dengan demikian, indeks S&P sudah turun selama dua hari berturut-turut. Sedangkan indeks Dow Jones turun 0,2% menjadi 10.948,58."Pasar saat ini tengah kacau. Data klaim pengangguran cukup baik, namun data tersebut sama sekali tidak menunjukkan bakal ada rekruitmen pegawai baru. Kondisi ini diperparah dengan melorotnya harga komoditas," jelas Alan Gayle, senior investment strategist Ridge Worth Capital Management di Richmond, Virginia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News