KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) berpeluang melanjutkan penguatan pada perdagangan Senin (15/8). Namun, potensi terjadinya koreksi IHSG tetap terbuka. Sentimen eksternal dan rilis data ekonomi di dalam negeri akan menentukan gerak pasar. Sepanjang pekan lalu, tren kenaikan IHSG berlanjut dan berhasil kembali menembus level 7.100. Meski pada perdagangan Jum'at (12/8) IHSG terkoreksi 0,43% ke level 7.129,27 akibat aksi
profit taking di akhir pekan. Analyst Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova melihat IHSG Senin besok berpeluang kembali menguat di tengah pasar Eropa dan Amerika Serikat (AS) yang masih tampak optimistis. Pasalnya setelah data inflasi AS bulan Juli turun ke 8,5%, ada secercah harapan terhadap kebijakan ekonomi Negeri Paman Sam.
Ekspektasi pasar, inflasi bulan Agustus akan kembali turun sehingga kebijakan suku bunga The Fed menjadi lebih longgar. Catatannya, perlu diperhatikan arah pergerakan harga minyak yang mengakibatkan meroketnya inflasi di AS.
Baca Juga: IHSG Menguat 0,63% ke 7.129 dalam Sepekan, Saham-saham Ini Banyak Dijual Asing "Jika kembali naik, maka kemungkinan bisa menjadi awal antisipasi pelaku pasar membaca arah ke depan akan kemungkinan kembali naiknya inflasi," kata Ivan kepada Kontan.co.id, Minggu (14/8). Investor juga akan mencermati arah pasar saham kawasan Asia secara umum, sembari menyimak rilis data neraca perdagangan. Prediksi Ivan, IHSG besok akan berada di area
support terdekat 7.100 dan
resistance di 7.181.
Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya punya pandangan serupa. Dia memperkirakan, IHSG Senin bisa terlebih dulu menguat dengan rentang pergerakan 7.100 - 7.230. Optimisme sentimen global dan berkurangnya kekhawatiran inflasi menjadi faktor pendorongnya. "Bahkan saham-saham teknologi yang beberapa hari lalu terkoreksi dalam pun menguat signifikan," ujar Cheryl. Meski begitu, pelaku pasar disarankan waspada. Sebab, ada potensi aksi
profit taking lanjutan yang bisa membalikkan arah IHSG. Rekomendasi Cheryl, cermati saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (
BRIS), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (
ADRO), dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (
ITMG).
Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo menambahkan, secara teknikal kenaikan IHSG juga diwarnai oleh irasionalitas pasar yang terlihat dari banyaknya
gap up dalam penguatan IHSG pekan lalu.
Baca Juga: IHSG Kokoh Disokong Inflow dan Data Ekonomi Domestik Faktor penggerak IHSG masih akan datang dari perbaikan kinerja emiten per Semester I-2022 dan gerak harga komoditas. Prediksi William, IHSG besok akan ada di area
support 7.000 - 7.020 dan
resistance pada 7.200. Pelaku pasar bisa menimbang untuk mengoleksi saham PT Ace Hardware Indonesia Tbk (
ACES), PT Elnusa Tbk (
ELSA), PT Media Nusantara Citra Tbk (
MNCN), PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (
MPMX), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (
WIKA). Secara teknikal,
Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan melihat
lower high dan
lower low disertai
stochastic yang membentuk
deadcross, mengindikasikan potensi pelemahan jangka pendek.
Support 1 diprediksi pada 7.107 dan
support 2 di 7.085, lalu
resistance 1 di 7.156 dan
resistance 2 pada 7.183. Pelaku pasar akan mencermati beberapa data ekonomi, terutama
trade balance. "Selan itu pasar diperkirakan bergerak terbatas karena hari perdagangan yang lebih sedikit di pekan ini," sebut Dennies. Saran Dennies,
hold saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (
TOWR), PT Summarecon Agung Tbk (
SMRA), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (
MIKA), dan PT PP (Persero) Tbk (PTPP). Rekomendasi lainnya,
speculative buy PT Ciputra Development Tbk (
CTRA).
Sementara itu, Ivan menyarankan pelaku pasar mencermati pergerakan saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (
TLKM), PT Indosat Tbk (
ISAT), PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (
ADMR), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (
INDF).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi